Tips Bisnis: Cara Agar Pengusaha Bisa Meningkatkan Omzet Hingga Rp100 Miliar

Bisnis.com,09 Mar 2023, 17:57 WIB
Penulis: Andhika Anggoro Wening
Coach Yusman

Jakarta, 9 Maret 2023- terbaik di dunia sejak 2016 sampai sekarang, dan nomor 1 di Indonesia, memberikan coaching kepada lebih dari 40 pengusaha di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (7/3/2023) siang.

Bisnis.com, JAKARTA - Business Coach, Yusman, menilai seorang pengusaha harus bisa melakukan switching pemikiran agar bisa melompat ke tingkat omzet Rp100 miliar atau lebih.

Perubahan pola pikir ini lebih dari sekadar running the business ke building the business. Sebab menurutnya, banyak pengusaha kita yang terjebak ke dalam menjalani bisnis sebagai rutinitas yang fokus kepada hal kecil dan masih berpikir bahwa merekalah yang harus menjalankan bisnis operasional sehari-hari.

“Cara pikir building the business itu fokus pada hal-hal besar, fokus pada strategis bisnis, bagaimana menambah business unit, menjadi 30 kali lipat. Bukan hanya naik 10-30 persen atau hanya tambah 3 pelanggan di bulan tsb, puas walau hanya bermain di pasar lokal dan bukan se-nasional Indonesia. Lalu pengusaha tersebut pusing setiap hari karena banyak aspek bisnis ditangani sendiri oleh pemiliknya. Akibatnya bisnis itu tidak lagi fun. Jika sudah tidak fun berarti ada something wrong,” ucap Coach Yusman.

Bagi Yusman dibutuhkan enam langkah perubahan yang dimulai Fondasi Bisnis (mastery). Fondasi bisnis ini mulai dari financial mastery (fondasi keuangan).

Ini penting, menurutnya, fondasi keuangan ini menjadi tahap penting untuk melangkah ke tahap berikutnya untuk mencapai tingkat omzet Rp100 miliar. Apalagi berdasarkan pengalamannya, banyak pengusaha ketika omzetnya naik Rp 3 miliar ke Rp 5 miliar per bulan tapi kemudian mereka jatuh karena keuangan bisnis yang bocor, tidak rapih, adanya fraud (penggelapan internal) dan lainnya. Jadi ketika fondasi ini tidak dibenahi maka akan sulit untuk berkembang lebih lanjut.

Menurut Coach Yusman, ada tiga laporan keuangan yang harus dibaca dan dipahami oleh owner setiap bulannya.

Salah satunya adalah cash flow report, sebab tanpa cash flow yang lancar maka susah untuk berkembang. “Cash flow report memberitahu apakah bisnis kita sehat atau tidak.

Masalahnya dari sekian banyak perusahaan yang saya tangani, 90 persen mempunyai cash flow report yang salah. Salah format ataupun salah hitungan. Padahal ini menunjukan apakah perusahaan sehat atau tidak. Salah satu indikator sehat dimulai dari operational cash flow yang positif.

Kalau kita bicara keuntungan yang tertera di laporan laba-rugi, itu masih teori, karena kenyataannya belum tentu ada uang-nya di rekening perusahaan. Sering sekali pengusaha bingung kenapa perusahaan untung-nya bagus tetapi tidak memiliki cukup dana untuk operasional.”

Dikatakan, jika cash flow report tidak benar, dan pengusaha tidak paham membacanya, menaikkan omzet bisa berbahaya untuk kesehatan keuangan perusahaan. Sebab di balik laporan keuangan ini bisa ditemukan ada cara kerja yang tidak benar.

“Jangan sampai omzet kita naik 2 kali lipat tetapi tidak di-fix cash flow-nya maka malah bisa jadi bencana keuangan. Jadi pastikan Anda punya tiga laporan keuangan semua benar dan bisa dianalisis dengan tepat,” sambungnya.

Begitu juga dengan budgetting. Pengusaha harus terbiasa melakukan budgeting, gaji berapa, iklan berapa, biaya operasional berapa, dan lainnya, harus tahu cost, tahu detailnya. Setelah tahu cost pengusaha bisa set target omzet penjualan harus berapa.

"Tim yang bagus tidak akan dapat kalau tahap leverage-nya enggak bagus, marketing engine-nya yang tidak jelas, dan sistem-nya enggak ada. Tim yang kita dapatkan hanya orang-orang yang kualitas SDM-nya kurang. SDM terbaik tidak tertarik bekerja dengan perusahaan kita biarpun anda berani memberi gaji yang besar," tutup Yusman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini