Bisnis.com, JAKARTA — Pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) yakni Tolaram Group telah menambah jumlah kepemilikan sahamnya di AMAR sebanyak 50 juta saham dalam dua kali transaksi.
Berdasarkan laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), transaksi pertama penambahan saham Tolaram di Bank Amar tercatat pada 3 Maret 2023 dengan jumlah penambahan 20 juta saham.
Kedua, transaksi yang tercatat pada 7 Maret 2023, Tolaram menambah 30 juta lembar saham lagi di Bank Amar. Seluruh transaksi itu difasilitasi oleh PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Adapu dengan dua kali transaksi itu Tolaram menambah 50 juta lembar saham di Bank Amar. Kepemilikan saham Tolaram di Bank Amar pun makin gemuk dari sebanyak 12,88 miliar lembar saham yang tercatat per 31 Januari 2023, menjadi 12,93 miliar setelahnya.
Porsi kepemilikan Tolaram di Bank Amar sebagai pemegang saham pengendali pun makin kuat, dari semula 70,09 persen menjadi 70,36 persen.
Sementara, pemilik saham Bank Amar lainnya yakni Investree Singapore Pte, Ltd. tidak mengalami perubahan kepemilikan, tetap mempunyai 2,54 miliar lembar saham dengan porsi kepemilikan 13,83 persen di Bank Amar.
Berdasarkan prospektus Bank Amar, Tolaram Group merupakan perusahaan milik T–Seven Limited. Entitas cangkang ini 100 persen memiliki Tolaram Group. Di balik T–Seven Limited ini ada entitas keluarga berupa discretionary trust, The Tolaram Family Trust.
Pemilik The Tolaram Family Trust sendiri adalah Sajen Aswani, Mohan K. Vaswani, Ishk Tolaram Foundation Ltd., Vishamkar Tikamdas Adnani, Harkishin Ghanshamdas Aswani, dan Narinder Kumar Ghanshamdas Aswani.
Akhir tahun lalu, Tolaram juga telah memborong saham Bank Amar. Secara bertahap Tolaram membeli 50 juta saham Bank Amar pada 5 Desember 2022 kemudian 24,4 juta saham pada 8 Desember 2022.
Selain Tolaram, Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian juga menambah kepemilikannya di Bank Amar dengan membeli 14,63 juta saham tambahan di Bank Amar. Kemudian, Direktur SME, Korporasi, dan Operasional Amar Bank Eka Banyuaji juga membeli 4,77 juta saham pada 8 Desember 2022.
Pembelian saham oleh Tolaram kepada Bank Amar akhir tahun lalu merupakan upaya agar Bank Amar bisa memenuhi ketentuan modal inti dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) minimal Rp3 triliun. Mengacu pada peraturan OJK (POJK) No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, bank diharuskan memiliki modal inti sebesar Rp3 triliun dengan batas terakhir pada 31 Desember 2022.
Setelah Bank Amar berhasil memenuhi ketentuan modal inti tersebut, perseroan dapat fokus pada perkembangan platform pinjaman digitalnya Tunaiku. Bank Amar sendiri menargetkan kenaikan aset menjadi Rp20-25 triliun.
"Dengan modal yang meningkat, kami percaya bahwa kami dapat menggunakan dana tersebut secara efektif untuk melaksanakan rencana kami guna melayani nasabah UMKM dengan lebih baik lagi," kata Vishal Tulsian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel