Perhutani Targetkan Ekspor Bahan Baku Tinta 20 Juta Kg, Begini Caranya!

Bisnis.com,09 Mar 2023, 02:00 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Perhutani/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Perhutani menargetkan mengekspor 20 juta kg gum rosin atau gondorukem bahan baku tinta melalui strategi penguatan pasar ke industri hijau.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perum Perhutani Endung Trihartaka menyampaikan, bahwa pihaknya terus meningkatkan peran untuk memastikan produk hasil hutan berkelanjutan melalui implementasi pengelolaan hutan lestari dan pemastian rantai pasok industri berkelanjutan.

"Sebagai penghasil gondorukem terbesar ketiga di dunia, gondorukem yang diproduksi Perhutani telah diekspor ke berbagai negara di dunia seperti Jerman, Belgium, Pakistan, Jepang, Uni Emirat Arab, Turki dan India sebagai bahan baku untuk industri farmasi, adhesive, kosmetik dan lainnya," katanya dalam keterangan, Rabu (8/3/2023).

Penguatan pasar dilakukan melalui sertifikasi proses bisnis hijau. 

Perhutani memperoleh dua sertifikat FSC Chain of Custody (FSC CoC) industri gum rosin (gondorukem) dan terpentin untuk pabrik gondorukem dan terpentin (PGT) sukun dengan nomor sertifikat SA-COC-013667 dan PGT Cimanggu dengan nomor setifikat SA-COC-013666.

Sertifikat tersebut diterbitkan pasca-sertifikasi FSC Chain of Custody Industri hasil hutan bukan kayu pada 19--21 Desember 2022 oleh PT Mutuagung Lestari.

Sertifikat tersebut menjadi jaminan Perhutani kepada pelanggan bahwa produk yang digunakan merupakan produk industri berkelanjutan dan menerapkan sistem ketertelusuran (chain of custody).  Dengan kepemilikan sertifikat FSC CoC Industri hasil hutan bukan kayu, Perhutani siap mengekspor 20 juta kg gum rosin pada 2023.

Dengan diterbitkannya sertifikat untuk PGT Sukun dan PGT Cimanggu, artinya saat ini Perhutani telah mengantongi 7 sertifikat ecolabel internasional meliputi 2 sertifikat pengelolaan hutan lestari, 3 sertifikat industri kayu dan 2 sertifikat untuk industri gondorukem dan terpentin.

Sertifikat FSC CoC Industri Hasil Hutan Bukan Kayu yang diperoleh Perhutani merupakan sertifikat ecolabel pertama di Indonesia, sekaligus di Asia Tenggara, sehingga Perhutani menjadi leading industri gum rosin yang bersertifikat FSC 100 persen.

Ke depan, Perhutani berupaya melakukan sertifikasi untuk industri gondorukem lainnya hingga semua industri gondorukem Perhutani bersertifikat ecolabel 100 persen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini