Menakar Dampak Aksi PHK GOTO ke Kinerja Fundamental

Bisnis.com,10 Mar 2023, 18:20 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, SINGAPURA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kembali melakukan PHK terhadap 600 karyawan. Bagaimana dampaknya ke kinerja fundamental?

Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Pradana mengatakan bukan hanya GOTO yang menempuh strategi perampingan organisasi supaya lebih efisien dalam beroperasi. Dia menilai yang menjadi fokus perseroan tumbuh dengan berkualitas dan sustainable.

Terkait dengan dampaknya bagi perusahaan, Raditya menilai akan terasa dari sisi biaya operasional. “Perampingan di bulan November dan Maret akan menghemat beban operasional dan tercermin di kinerja keuangan tahun ini sehingga target GOTO untuk mencapai adjusted EBITDA breakeven bahkan positif akan semakin mudah tercapai” kata Raditya pada Jumat, (10/3/2023).

Menurutnya upaya optimalisasi beban usaha yang dilakukan oleh perseroan dinilai akan mempercepat GOTO dalam mencapai target profitabilitas. 

Adapun pengumuman perampingan organisasi disampaikan oleh manajemen pada hari ini. Sebagaimana diketahui, ini merupakan kali kedua GOTO melakukan PHK. 

Selain melakukan optimaliasi beban, GOTO juga melakukan upaya peningkatan monetisasi untuk mempercepat target EBITDA disesuaikan yang positif akhir tahun 2023. 

"Kalau saya lihat GOTO mampu meningkatkan monetisasi di sepanjang tahun 2022, take rate grup secara net naik 60 basis poin selama sembilan bulan karena GOTO berhasil meningkatkan pendapatan komisi sampai 42 persen didukung dengan rasionalisasi promosi dari hampir 60 persen pendapatan kotor menjadi 50 persen dengan langkah meluncurkan program loyalti GoPay Coins" tambah Raditya. 

Dia memperkirakan efisiensi di biaya promosi akan tetap berlanjut dan take rate bisa di atas 4 persen karena GOTO punya konsumen loyal. “Jika cost saving dari sisi promo dan perampingan organisasi berjalan optimal, maka percepatan adjusted EBITDA positif sudah di depan mata. Berdasarkan proyeksi tersebut, kami rasa GOTO sangat menarik untuk dilirik karena sangat berpotensi mengalami turn around” katanya.

Sebelumnya pada November 2022, GOTO telah melakukan upaya serupa terhadap 1.300 karyawan. Corporate Secretary GOTO Koesoemohadiani menegaskan manajemen berkomitmen dan memastikan akan mengikuti regulasi yang berlaku.

“Karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan dari perusahaan selama masa transisi,  dimana dukungan yang diberikan akan   lebih dari yang diwajibkan oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan mencakup dukungan finansial, karier, dan kesejahteraan. Langkah penyesuaian ini tidak akan memengaruhi layanan yang diberikan GoTo kepada konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang," katanya.

Adapun dalam riset Trimegah Sekuritas disebutkan perampingan organisasi pada November dapat menghemat beban tiap kuartal mencapai Rp516 miliar. Apabila ditambah dengan penghematan biaya seperti iklan, pengembangan produk dan operasional lain sebesar 20 persen maka penghematan beban GOTO dapat mencapai hampir Rp 2,2 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini