IHSG Ditutup Melemah ke 6.765, Saham BBCA, BBNI, ASII dan ADRO Jadi Pemberat

Bisnis.com,10 Mar 2023, 15:22 WIB
Penulis: Ibad Durrohman
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah dengan turun 0,51 persen atau 34,49 poin ke level 6.765 pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (10/3/2023). Saham berkapitalisasi besar seperti BBCA, BBNI, ASII dan ADRO menjadi Pemberat IHSG hari ini. 

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 164 saham menguat, 370 saham melemah, dan 208 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.741-6.799. Kapitalisasi pasar tercatat menjadi Rp9.418 triliun.

Saham  big caps, seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tercatat ambles 1,37 persen atau 125 poin ke level 8.450 pada perdagangan hari ini. Disusul oleh saham BBNI yang turun 1,37 persen ke level 9.025. Selanjutnya saham ASII yang terkoreksi 0,83 persen atau 50 poin ke posisi 5.975 dan saham ADRO yang tergelincir 1,38 persen ke level 1.150 pada hari ini.

Sementara itu, saham dengan kenaikan tertinggi atau top gainers adalah saham pendatang baru milik Prajogo Pangestu CUAN yang melesat 24,56 persen ke level 426. Peningkatan saham ini disusul oleh saham PTIS yang terbang 15,96 persen atau 75 poin ke posisi 545, kemudian peringkat selanjutnya diisi oleh saham DFAM yang naik 15,49 persen ke posisi 82. Posisi selanjutnya di isi oleh emiten SMMT yang naik 11,20 persen ke level 695. 

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG rawan terkoreksi pada hari ini, dengan resistance IHSG akan berada pada 6.850 dan support di 6.750.

Valdy menjelaskan, meski IHSG membentuk gap up di Kamis (9/3/2023), akan tetapi volume transaksi turun signifikan. Selain itu, terdapat arahan negatif dari mayoritas bursa global di Kamis (9/3/2023). 

"Oleh sebab itu, waspadai potensi false minor bullish reversal signal, waspadai potensi koreksi [tutup gap] di akhir pekan ini," tulis Valdy dalam risetnya, Jumat (10/3/2023).

Sebagai informasi, sell-off kembali terjadi di Kamis (9/3/2023), terutama pada saham-saham bank dan saham-saham di sektor keuangan Wall Street lainnya. Pelemahan tersebut dipicu oleh antisipasi pasar terhadap data ketenagakerjaan AS.

Pelemahan juga dialami oleh mayoritas indeks di Eropa, meski tidak sedalam pelemahan indeks-indeks Wall Street. Sentimen utama yang mempengaruhi indeks-indeks di Eropa juga masih terkait dengan testimoni Kepala The Fed, Jerome Powell yang memberikan petunjuk peningkatan agresivitas The Fed dalam menaikan suku bunga acuan untuk beberapa FOMC ke depan.

Untuk IHSG, menurutnya, mayoritas saham bank yang menjadi mover IHSG kemarin memasuki overbought area atau rawan profit taking, di antaranya BBNI, BMRI dan BBNI. 

Data ekonomi domestik terbaru juga kurang memuaskan. Penjualan ritel terkoreksi sebesar 0,6 persen yoy di Januari 2023 dibandingkan pertumbuhan 0,7 persen yoy di Desember 2022.

Dari eksternal, inflasi tiongkok turun signifikan ke 1 persen yoy di Februari 2023 dari 2,1 persen yoy di Januari 2023. Padahal, sebelumnya ada peningkatan indeks manufaktur pada Februari 2023. Hal ini membangun keyakinan pemulihan demand/konsumsi domestik Tiongkok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini