Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Centra Asia, Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) tancap gas dalam menggenjot laba pada awal tahun ini melalui berbagai strategi.
Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan hingga satu bulan pertama 2023, perseroan telah meraup laba bersih bank only hingga Rp4,7 triliun, tumbuh 32,02 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Perolehan laba ini terutama didorong oleh pemulihan biaya cadangan kredit pada Januari 2023.
BCA juga mencatatkan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Rp5,95 triliun, naik 20,95 persen yoy. Hera mengatakan pertumbuhan NII BCA ini didorong oleh pertumbuhan kredit 11,1 persen yoy menjadi Rp679,1 triliun per Januari 2023.
"Kami berharap kinerja bisnis perseroan tetap solid ke depan, sejalan dengan pemulihan aktivitas perekonomian dan volume transaksi yang terus bertumbuh," kata Hera kepada Bisnis pada Jumat (10/3/2023).
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto juga mengatakan hingga akhir Januari 2023 kinerja BBRI tercatat tumbuh positif. Dalam mendongkrak kinerja laba, BRI fokus pada pertumbuhan high yield loan atau kredit dengan bunga tinggi.
"BRI akan bertumbuh pada pinjaman yang memiliki high yield, yakni segmen mikro dan konsumer. Di sisi lain, BRI akan terus mendorong peningkatan porsi pendapatan berbasis komisi [fee based income] untuk memperkuat bottom line kinerja perseroan," katanya.
Berdasarkan riset Samuel Sekuritas, BRI telah mencatatkan laba bersih per Januari 2023 sebesar Rp4,4 triliun, tumbuh 2,6 persen yoy.
Sementara, NII BRI mencapai Rp9,2 triliun per Januari 2023, naik 9,3 persen yoy. BBRI memperoleh margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) yang tinggi yakni 7,23 persen per Januari 2023. Lalu, penyaluran kredit BRI mencapai Rp1.013 triliun pada awal tahun ini.
Selain BRI, Samuel Sekuritas dalam risetnya juga melaporkan sejumlah bank lain seperti BCA, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), hingga PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) meraih pertumbuhan laba moncer awal tahun ini.
Tercatat, laba bersih bank-bank tersebut naik 19,4 persen yoy per Januari 2023. Gabungan laba bersih bank-bank itu pada Januari 2023 mencapai Rp15,6 triliun.
Capaian itu didorong oleh penurunan biaya provisi 19 persen yoy menjadi Rp5,2 triliun dan NII yang tumbuh positif 12,6 persen yoy. Bank-bank itu juga mencatatkan peningkatan NIM 25 bps secara bulanan dan basis poin (bps) secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel