Bisnis.com, JAKARTA — Asuransi merupakan instrumen keuangan yang krusial dalam menjaga masyarakat dari berbagai risiko. Setidaknya terdapat tiga faktor yang memengaruhi persepsi masyarakat terhadap asuransi, yang sebenarnya sangat penting.
Direktur Operasional PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance/BRINS) Sony Harsono menilai bahwa masyarakat semakin memperhatikan gaya hidup sehat dan pengelolaan keuangan untuk mempersiapkan masa depan. Persiapan itu akan lebih matang jika dilengkapi dengan asuransi.
Meskipun begitu, literasi asuransi masyarakat Indonesia memang masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022, indeks literasi asuransi masih di 31,72 persen, lebih kecil dari perbankan di 49,93 persen.
Sony menilai bahwa setidaknya terdapat tiga faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap asuransi. Para pemangku kepentingan di industri asuransi, termasuk BRINS, terus mencermati faktor-faktor itu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan menjaga persepsinya tetap positif.
"Menurut saya ada tiga hal yang mempengaruhi pandangan masyarakat umum terhadap dunia asuransi. Pertama trust, kedua tingkat kebutuhan, dan yang ketiga yaitu harga," ujar Sony dalam Festival Literasi Halal 2023 di Universitas Airlangga, dikutip dari keterangan resmi pada Sabtu (11/3/2023).
Kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi akan muncul dari hadirnya asuransi ketika pemegang polis mengalami risiko, yakni melalui klaim dan pendampingan. Lalu, tingkat kebutuhan berkaitan dengan profil dan literasi masyarakat terhadap risiko dari berbagai aktivitasnya.
Menurut Sony, harga menjadi faktor yang sangat menarik dalam hal pembentukan persepsi masyarakat terhadap asuransi. Masyarakat dapat memandang suatu asuransi mahal, tetapi sebenarnya manfaat dari proteksi itu sangat besar.
"Premi asuransi akan menjadi mahal jika dilihat dari nilainya namun akan menjadi sangat murah bila dilihat dari manfaatnya. Padahal tidak semua asuransi itu mahal," ujarnya.
Dia mencontohkan bahwa premi asuransi mikro dari BRI Insurance hanya Rp40.000. Produk itu dapat memproteksi kerusakan tempat usaha, dengan manfaat berupa santunan senilai Rp5 juta sebagai modal untuk kembali memulai usaha.
Sony menyatakan bahwa BRINS terus mendorong inovasi produk agar lebih relevan dan mudah dipahami masyarakat. Pelayanan terhadap pemegang polis pun terus ditingkatkan agar kepercayaan masyarakat semakin kuat.
Dalam kesempatan yang sama, EVP Bisnis Syariah BRI Insurance Eka Indria Sari menyatakan bahwa masyarakat perlu mempertimbangkan kepemilikan asuransi, terutama mereka yang menjalankan usaha. Perlindungan risiko dapat memberikan manfaat yang besar untuk masa depan.
"BRINS Syariah memiliki 27 produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, diantaranya lini usaha properti, kendaraan bermotor, kredit, kecelakaan diri, dan lainnya," ujar Eka.
Festival Literasi Halal 2023 yang dimulai sejak Kamis (9/3/2023) diselenggarakan oleh Bank Indonesia, BRI Insurance, Universitas Airlangga, dan sejumlah pihak lainnya. Kegiatan itu berisi edukasi dan sosialisasi dengan tema literasi industri keuangan dan produk proteksi berbasis syariah sebagai gaya hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel