IHSG Ditutup Menguat, Saham GOTO, CUAN hingga BBCA Untung Banyak

Bisnis.com,13 Mar 2023, 15:19 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan, Senin (13/3/2023). Saham UNTR, ADRO, hingga TLKM, memimpin penguatan big cap pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data RTI pukul 15.01 WIB, IHSG ditutup menguat 0,32 persen atau naik 21,6 poin ke level 6.786,95. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak pada rentang 6.727,44 hingga 6.812,87.

Terdapat 179 saham menguat, 367 saham melemah, dan 201 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp9.446 triliun.

Dari jajaran emiten dengan kapitalisasi besar atau big cap, PT United Tractors Tbk. (UNTR) memimpin penguatan dengan naik 4,66 persen atau 1.250 poin ke level 28.075. Disusul oleh PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang naik 1,40 persen atau 40 poin ke level 2.900.

Berikutnya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menguat 1,50 persen atau 60 poin ke level 4.070. Selanjutnya, PT Bank Centra Asia Tbk. (BBCA) naik 1,18 persen atau 100 poin ke level 8.550.

Sementara itu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga naik 0,80 persen setelah dibuka melemah hari ini ke harga Rp126 per saham. 

Di jajaran top gainers, saham AMAN naik paling tinggi mencapai 24,78 persen ke level 705. Demikian pula saham CUAN milik Prajogo Pangestu yang naik 24,41 persen ke 530 dan PTIS yang naik 17,43 persen ke 640.

Sebelumnya, Phintraco Sekuritas memperkirakan resistance IHSG akan berada pada 6.850, dengan support di 6.750. Menurut Phintraco Sekuritas, indeks-indeks Wall Street melanjutkan pelemahannya di Jumat (10/3/2023). 

Dengan demikian semua indeks utama Wall Street melemah lebih dari 4 persen sepanjang pekan lalu. Kekhawatiran dipicu oleh salah satu bank regional besar di AS dalam menemukan pembeli potensial. 

Hal tersebut memicu pelemahan signifikan pada saham-saham bank di Jumat (10/3/2023). Kondisi ini terjadi di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan kembali agresif menaikan suku bunga acuan dalam FOMC Maret 2023.

Sentimen negatif eksternal di atas akan menjadi pemberat utama IHSG di pekan ini. Terlebih pelaku pasar juga tengah mengantisipasi pelaksanaan RDG BI pada 15 dan 16 Maret 2023," tulis Phintraco Sekuritas. 

BI diperkirakan menaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps, sejalan dengan ekspektasi pasar terhadap The Fed (22/3/2023). Realisasi U.S. Non Farm Payrolls ke 311 ribu di Februari 2023, jauh di atas perkiraan di 205 ribu. Hal ini memperkuat keyakinan agresivitas The Fed.

Kondisi di atas diperkirakan memicu pelemahan nilai tukar rupiah dan menekan saham-saham rate-sensitive untuk beberapa waktu ke depan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini