BRI (BBRI) Bagikan Dividen Tunai Rp43,5 Triliun, 85 Persen dari Laba 2022

Bisnis.com,13 Mar 2023, 12:46 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Direktur Utama BRI Sunarso. /BRI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI mengumumkan pembagian dividen tunai untuk laba tahun buku 2022 sebesar Rp43,5 triliun. Angka tersebut merupakan 85 persen dari total laba bersih tahun lalu. 

Direktur Utama BBRI Sunarso mengatakan sisa laba akan digunakan sebagai laba ditahan perusahaan. "Pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas akan mendapatkan 53,19 persen atau setara Rp23,15 triliun," katanya dalam konferensi pers, Senin (13/3/2023).

Dengan demikian, Rp20 triliun sisanya akan dibagikan kepada investor ritel BBRI. 

Sunarso mengatakan BRI berkomitmen dalam 3-4 tahun ke depan menyalurkan dividen minimal 75 persen dari total laba.

"Berapapun laba BRI layak dibagikan jadi dividen, minimal 75 persen kita bagikan salam bentuk dividen. Bahwa realisasi 80-85 maka itu jawabannya. Tahun-tahun ke depan dividend payout ratio di atas 75 persen," kata Sunarso

Sebagai informasi per Februari 2023, pemerintah menggenggam 53,19 persen saham BBRI. Sisanya, atau 46,81 persen merupakan milik publik dengan kepemilikan kurang dari 5 persen. 

Bila dirinci, sebanyak 10,99 persen saham BBRI merupakan pemodal nasional dengan kepemilikan kurang dari 5 persen. Kemudian, 35,81 persen  lainnya milik pemodal asing dengan kepemilikan kurang dari 5 persen.

Adapun sepanjang 2022, BRI membukukan laba bersih Rp51,4 triliun, atau melesat 66,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sepanjang tahun lalu bank pelat merah yang fokus pada UMKM ini melaporkan penurunan beban bunga sebesar 7,1 persen yoy menjadi Rp27,3 triliun.

Pada periode yang sama, pendapatan bunga naik 5,8 persen yoy menjadi Rp151,8 triliun. Alhasil pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) bank naik dari Rp114,1 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp124,6 triliun atau tumbuh 9,2 persen yoy.

Bank juga mendapatkan tambahan pendapatan dari premi bersih, sehingga pendapatan operasional BRI terdorong menjadi Rp126,2 triliun.

Kinerja bottom line cemerlang BRI sepanjang 2022 juga tercermin dari rasio penting perusahaan. Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) naik 104 basis poin (bps) menjadi 3,76 persen. Kemudian tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) tumbuh lebih kencang, yakni 406 bps menjadi 20,93 persen.

Sementara itu bila dilihat dari sisi efisiensi, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun dari 74,3 persen menjadi 64,2 persen. Hal tersebut diikuti pula dengan rasio biaya terhadap pendapatan atau cost to income ratio (CIR) yang ditekan dari 43,26 persen menjadi 41,95 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini