Fakta-fakta Kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB), Krisis di Depan Mata?

Bisnis.com,13 Mar 2023, 15:34 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Logo Silicon Valley Bank (SVB). Source: Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA – Kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) berlangsung cepat dan brutal hingga membuat sebagian besar orang terutama perbankan bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Simak fakta-fakta seputar bangkrutnya SVB. Alarm krisis Amerika Serikat (AS) menyala?

Melansir dari Bloomber pada Senin (13/3/2023), Sebagai satu-satunya bank publik yang berfokus pada Silicon Valley dan perusahaan rintisan atau startup, keruntuhan tersebut mengirimkan riak dan rasa was-was terhadap industri teknologi dan keuangan.

Khawatir penularan akan merusak industri, Departemen Keuangan dan Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) AS bergerak cepat selama akhir pekan untuk melindungi simpanan nasabah dan menopang kepercayaan pada sistem perbankan. 

Pasalnya, Silicon Valley Bank runtuh hanya dalam waktu 48 jam setelah nasabahnya melakukan penarikan besar-besaran atau rush pada Jumat, 11 Maret 2023. 

Berikut fakta yang perlu diketahui kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) 

1. Bagaimana Silicon Valley Bank kolaps?

Pada 8 Maret perusahaan induk bank, SVB Financial Group, mengumumkan telah menjual US$21 miliar sekuritas dari portofolionya dengan kerugian US$1,8 miliar dan akan menjual US$2,25 miliar saham baru untuk menopang keuangannya. 

Adanya pengumuman tersebut membuat pemodal ventura terkemuka bersiaga, seperti Peter Thiel yang menginstruksikan klien untuk menarik uang mereka dari bank.

Hanya dua hari kemudian, upaya untuk meningkatkan ekuitas baru atau menemukan pembeli ditinggalkan dan SVB dimasukkan ke dalam kurator, membuat industri perbankan merinding.

2. Dampak bangkrutnya Silicon Valley Bank bagi deposan?

Karena kesehatan sistem keuangan berada di bawah pengawasan, AS berjanji untuk sepenuhnya melindungi uang semua deposan SVB, dalam upaya untuk membendung berjalannya lembaga keuangan lainnya. 

Itu adalah konsekuensi khusus bagi mereka yang memiliki uang di rekening lebih dari US$250.000, yang biasanya menjadi ambang batas untuk pembayaran asuransi, dan mewakili hampir semua simpanan domestik bank. 

Pemerintah AS juta telah mengatakan bahwa nasabah yang masih menyimpan uangnya akan memiliki akses untuk mengambil uang mereka pada 13 Maret, dan pembayar pajak tidak akan bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat tindakan tersebut.

3. Bakal ada bank lain yang menyusul SVB?

Menyusul ledakan SVB, saham di sejumlah pemberi pinjaman regional lainnya anjlok karena kekhawatiran efek domino, sementara seorang pejabat senior Departemen Keuangan memperingatkan bank lain berada dalam situasi yang serupa dengan SVB. 

Pada hari Minggu, selain berjanji untuk melindungi uang tunai para deposan, The Fed mengumumkan program pinjaman darurat untuk memberikan bank-bank yang kekurangan uang dengan persyaratan yang lebih mudah untuk pinjaman jangka pendek.

4. Silvergate dan Signature tengah berjuang

Di samping SVB, dua pemberi pinjaman lainnya sedang berjuang untuk bertahan hidup untuk menghindari kebangkrutan, yaitu Silvergate Capital Corp. dan Signature Bank pada akhirnya menjadi korban dari hubungan mereka dengan dunia kripto. 

Silvergate mengumumkan akan menghentikan operasi dan melikuidasi setelah kehancuran industri kripto, yang dipicu oleh jatuhnya FTX. Kondisi tersebut melemahkan kekuatan keuangan bank dan membuat saham jatuh. 

Sementara Signature ditutup oleh regulator Negara Bagian New York pada hari Minggu setelah nasabah berbondong-bondong menarik keluar depositonya. Pemerintah berjanji deposan di sana akan memiliki perlindungan yang sama dengan kasus SVB.

Seorang pekerja (tengah) memberi tahu orang-orang bahwa kantor pusat Silicon Valley Bank ditutup pada hari Jumat (10/3 - 2023) di Santa Clara, California. SVB ditutup pagi itu oleh regulator California dan berada di bawah kendali Federal Deposit Insurance Corporation AS. Dok Fortune

5. Apa yang terjadi dengan SVB sekarang?

Setelah menjadi bank AS terbesar kedua yang runtuh – setelah Washington Mutual selama krisis keuangan global tahun 2008 – aset SVB disiapkan untuk dilelang oleh Federal Deposit Insurance Corp. Hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut terkait penawar dari aset yang dilelang tersebut. 

6. Apa yang akan dilakukan The Fed selanjutnya?

Kurang dari seminggu setelah Ketua The Fed Jerome Powell membuka pintu untuk percepatan kembali laju kenaikan suku bunga, investor sekarang bertaruh bahwa guncangan pada sistem keuangan akan menyebabkan kenaikan suku bunga yang lebih kecil dari yang diperkirakan, selagi The Fed menyeimbangkan kekhawatiran tentang ketegangan keuangan dengan keinginannya untuk menurunkan inflasi.

7. Dampak bangkrutnya SVB ke luar negeri

Saat jaminan dari pemerintah AS telah memberi ruang bagi sektor perbankan AS untuk bernapas, perhatian justru beralih ke sektor global bank tersebut. 

Otoritas Inggris telah mengindikasikan bahwa mereka akan memberikan dukungan langsung kepada deposan untuk memungkinkan perusahaan membayar staf mereka dan memenuhi kewajiban arus kas, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. 

Para klien dari usaha patungan SVB di China, SPD Silicon Valley Bank Co., mulai panik. Perusahaan berusaha menenangkan klien lokal dengan mengingatkan mereka bahwa operasi perusahaan di China tersebut telah mandiri dan stabil.

8. Bagaimana pasar global bereaksi terhadap langkah AS?

Pasar global segera bereaksi terutama harga emas yang naik karena nasabah mencari tempat berlindung dari gejolak perbankan saat ini. Saham berjangka AS naik lebih dari 1 persen dan treasuries naik di tengah berita bahwa AS akan mendukung deposan dan menopang sektor perbankan. Sementara dolar merosot, yen justru menguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini