Rusia dan AS Panas Gara-gara Drone, Bakal Pecah Perang?

Bisnis.com,15 Mar 2023, 18:14 WIB
Penulis: Erta Darwati
Tentara Ukraina menembak dengan howitzer 105mm ke posisi Rusia pada 8 Maret. Bloomberg AFP/Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA -Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia memanas usai insiden jatuhnya drone rone MQ-9 AS di Laut Hitam.

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoly Antonov dikabarkan langsung mengadakan pembicaraan konstruktif di Departemen Luar Negeri AS. Antonov melakukan pertemuan dengan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Eropa dan Eurasia Karen Donfried.

"Menurut saya itu adalah percakapan yang konstruktif tentang masalah ini. Saya telah mendengar ucapannya, saya harap dia mengerti apa yang saya sebutkan," katanya tanpa memberi penjelasan lebih detail. 

Selain itu, Antonov juga menekankan dalam pertemuan bahwa insiden itu terjadi di zona operasi khusus militer. "Kami telah memperingatkan untuk tidak masuk, tidak menembus," lanjutnya, seperti dilansir dari TASS, Rabu (15/3/2023).

Pejabat pertahanan AS juga telah mengonfirmasi dan tidak menyangkal bahwa drone yang berada di atas Laut Hitam tersebut dalam misi pengintaian. 

"Tidak diragukan lagi, ini adalah provokasi yang tidak dapat dilihat Rusia selain sebagai tindakan musuh," katanya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebelumnya dalam sebuah pernyataan bahwa telah mendeteksi kendaraan udara tidak berawak (drone) MQ-9 AS di dekat Semenanjung Krimea, pada Selasa (14/3/2023). 

"Drone yang terbang dengan transponder dimatikan, melanggar batas-batas area di mana mode sementara untuk menggunakan wilayah udara untuk operasi militer khusus," kata pihak kementerian itu.

Pihak kementerian itu menambahkan bahwa manuver cepat dari drone itu membuatnya terbang tidak terkendali, dan membuatnya kehilangan ketinggian dan jatuh ke Laut Hitam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini