Bisnis.com, JAKARTA — Prospek redup sektor nikel sepanjang tahun ini turut membawa awan mendung bagi sejumlah emiten tambang mineral seperti PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) alias Antam, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).
Meredupnya prospek logam tahun ini tertekan risiko inflasi, perlambatan ekonomi, dan tekanan suku bunga.
Pada awal pekan ini, sejumlah bursa berjangka komoditas telah jatuh ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan di tengah kekhawatiran melemahnya permintaan China, meningkatnya persediaan, dan lonjakan biaya pinjaman di Amerika Serikat.