Bisnis.com, JAKARTA - Runtuhnya salah satu bank terbesar di Amerika Serikat, Silicon Valley Bank (SVB) menjadi alarm bagi bank sentral agar berhati-hati untuk mengerek suku bunga.
Meski Federal Reserve bakal melunak dalam menetapkan kebijakan setelah kasus SVB, peluang kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia masih terbuka terutama pada kuartal II/2023.
Selain informasi mengenai sikap bank sentral, terdapat pula informasi komprehensif lainnya yang menjadi pilihan redaksi BisnisIndonesia.id pada Kamis (16/3/2023).
1. Prediksi Pilihan Kebijakan The Fed dan BI Usai Kejatuhan SVB
Federal Reserve atau The Fed masih dihadapkan pada pilihan untuk menaikkan suku bunga karena tingginya inflasi AS. The Fed diproyeksi menaikkan suku bunga 25 bps pada Maret dan Mei 2023.
Kejatuhan SVB tak hanya berdampak di AS, yang membuat pemerintah AS akhirnya memutuskan untuk melakukan bail out atas dana nasabah SVB. Negara lain pun terus memantau perkembangan situasi.
Di Indonesia, Presiden Jokowi mewanti-wanti agar semua pihak memperhatikan dampak penutupan bank seperti yang terjadi AS, khususnya terhadap perekonomian.
2. Sambut Ramadan, Marhaban Kurma dan Sapi Impor
Impor lembu atau sapi hingga buah kurma mengalami peningkatan sebulan menjelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. Lonjakan ini terjadi di tengah penurunan kinerja impor pada Februari 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya mencatat nilai impor Februari turun 13,68 persen menjadi US$15,92 miliar secara month to month (mtm).
Kondisi ini dipengaruhi oleh impor minyak dan gas (migas) yang turun 17,19 persen atau merosot dari US$2,91 menjadi US$2,41 miliar. Sedangkan impor nonmigas ikut loyo 13,03 persen menjadi US$13,51 miliar pada Februari 2023.
3. Incar IPO Bernilai Jumbo, NCKL Siap Tancap Gas di Bisnis Nikel
Periode penawaran awal atau bookbuilding dalam rangkaian aksi initial public offering (IPO) PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) resmi dimulai dan digadang-gadang bakal menjadi yang terbesar tahun ini. Namun, realisasi penggalangan dana ditaksir tak setinggi target awal.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perseroan dalam rangka IPO, total jumlah saham yang ditawarkan perusahaan yang juga dikenal dengan nama Harita Nickel ini dalam aksi IPO tersebut mencapai maksimal 12,09 miliar lembar.
4. Siasat Erajaya (ERAA) Bersiap Menjemput Berkah Ramadan
Emiten peritel gawai dan produk elektronik, yakni PT Erajaya Swasembada Tbk. sudah mengantisipasi peningkatan permintaan yang bakal terjadi pada momentum Ramadan yang kini di depan mata. Perseroan optimistis Ramadan kali ini bakal mengerek kinerja perseroan cukup tinggi.
Emiten berkode saham ERAA ini tidak tinggal diam selama periode berat pandemi. Kini, seiring dengan meredanya pandemi, perseroan pun lebih siap untuk memacu kinerjanya. Untuk menangkap peluang peningkatan kinerja, perseroan sudah dan akan terus melakukan ekspansi gerai di berbagai lini bisnis ritel mereka.
5. Mengintip Kesiapan Pengelola Tol Dukung Mobil Listrik Bisa Mudik
Pemerintah tengah mendorong penggunaan kendaraan listrik. Salah satu caranya dengan memberikan subsidi atau bantuan pembelian kendaraan listrik akan berlaku 20 Maret 2023.
Namun demikian, infrastruktur pendukung kendaraan listrik seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan penukaran baterai (battery swab) masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia yang sedang berusaha meningkatkan tren elektrifikasi. Terlebih, ada sebagian masyarakat yang juga mengendarai kendaraan listrik pada momen Lebaran tahun ini. Lalu bagaimana kesiapan pengelola jalan tol menyambut momen mudik Lebaran?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel