Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) akan menggelar Kongres AAUI ke-VII pada hari ini di Jakarta, Kamis (16/3/2023). Salah satu agenda acara tersebut yakni pemilihan Ketua Umum yang baru untuk periode 2023-2025.
Berdasarkan data yang Bisnis terima, terdapat sembilan calon Ketua Umum yang bertarung untuk mendapat persetujuan peserta kongres. Delapan nama tersebut di antaranya Direktur Utama PT Asuransi Jasa Indonesia Andy Samuel, Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia Utama Benny Waworuntu, dan Direktur Utama PT Asuransi Candi Utama.
Berikutnya ada CEO PT Asuransi Wahana Tata Christian Wanandi, Presiden Direktur PT Reasuransi Nusantara Makmur Eka Priadi Wongso, Direktur Utama PT Asuransi Bangun Askrida, Nonot Haryoto, CEO PT Asuransi Umum Mega Tomi Ferdiansah dan Tatang Nurhidayat Direktur Utama Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU).
Presiden Direktur PT Asuransi Bintang (ASBI) sekaligus Ketua Umum AAUI saat ini Hastanto Sri Margo Widodo juga kembali mencalonkan diri.
Sebelumnya, Widodo ditetapkan menjadi Ketua Umum AAUI periode 2020–2023 pada 11 Maret 2020. Penetapan tersebut dilakukan berdasarkan hasil pemungutan suara oleh seluruh anggota dalam Kongres ke-VI AAUI kala itu. Widodo menggantikan Dadang Sukresna yang menjabat sebagai Ketua Umum AAUI periode 2017–2020.
Kinerja Asuransi Umum 2022
Bisnis asuransi kerugian sendiri tercatat masih mengalami pertumbuhan. Para anggota AAUI secara keseluruhan mencatat asuransi kendaraan bermotor dan asuransi harta benda properti masih menjadi penopang utama bisnis asuransi umum pada 2022 lalu. Kontribusi kedua lini itu mencapai 50 persen dari total pendapatan premi.
Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Hastanto Sri Margi Widodo mengatakan bahwa kedua lini bisnis dari industri asuransi umum itu diperkirakan tetap tumbuh pada 2023. Namun, pertumbuhan kedua lini itu bergantung pada tingkat pertumbuhan kredit.
“Asuransi kendaraan terus terang menopang karena kredit mulai maju dan kemudian properti kita lihat ada tren . Tapi balik lagi, kami sangat bergantung pada tingkat pertumbuhan kredit,” kata Widodo saat ditemui usai acara 9th AAUI International Seminar di Jakarta, Kamis (9/3).
Widodo menuturkan kinerja industri asuransi umum juga bergerak ke arah positif yang tecermin dari pendapatan premi yang membukukan pertumbuhan dua digit, yakni sebesar 15,3 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp90,1 triliun pada 2022.
Akan tetapi, pihaknya akan terus memantau kinerja perusahaan asuransi umum, mengingat pemburukan saat ini dapat terjadi harian hingga bulanan. Jika melihat kinerja sepanjang 2022, premi industri asuransi umum masih didominasi oleh asuransi harta benda atau properti dengan pangsa pasar mencapai 29 persen.
Selain itu, pendapatan premi pada asuransi kendaraan bermotor (motor vehicle) menjadi pangsa pasar kedua dengan jumlah proporsi yang dicapai sebesar 20 persen.
Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang menyampaikan bahwa asuransi harta benda pada pencatatan premi kuartal IV/2022 mengalami pertumbuhan premi yang positif sebesar 17,3 persen YoY. Nilainya naik dari Rp22,36 triliun menjadi Rp26,23 triliun.
Faktor pendukung pertumbuhan positif dari lini usaha properti adalah meningkatnya kredit real estat, kredit pemilikan rumah, kredit pemilikan apartemen, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Hal ini juga ditopang oleh meningkatnya permintaan dan harga jual properti komersial maupun properti residensial,” katanya.
Sementara itu, pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor pertumbuhan meningkat sebesar 15,7 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama. Posisinya naik dari Rp15,67 triliun menjadi Rp18,15 triliun.
Pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor dipengaruhi oleh tumbuhnya penjualan kendaraan bermotor dari roda dua maupun roda empat pada 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel