Buntut Kebakaran Depo Plumpang, Pertamina Diminta Bentuk Direktorat Khusus

Bisnis.com,16 Mar 2023, 15:45 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Suasana permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023)/Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah meminta PT Pertamina (Persero) untuk membuat direktorat baru yang fokus mengurusi ihwal keselamatan dan kesehatan kerja atau health, safety, security and environmental (HSSE) di seluruh portofolio bisnis mereka. 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, permintaan itu disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Arifin Tasrif sebagai tindaklanjut dari insiden kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang yang terjadi pada Jumat (3/3/2023).

“Meminta kami untuk membentuk direktorat khusus satu tambahan direktorat di sana mengurusi soal HSSE, risk management dan ESG,” ujar Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Jakarta, Kamis (16/3/2023). 

Nicke mengatakan, perseroan masih merumuskan ihwal pembentukan direktorat baru tersebut. Dia berharap direktorat yang mengurusi soal keselamatan dan kesehatan kerja itu dapat mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang. 

Di sisi lain, dia menegaskan, pembentukan direktorat baru itu menjadi wujud perhatian untuk insiden yang belakangan merenggut korban 25 jiwa hingga saat ini. 

“Sekarang kita sedang rancang sebagai bentuk pertanggungjawaban, kita sangat concern dengan masalah ini,” tuturnya. 

Sementara itu, Pertamina berencana merelokasi sebagian aset BBM retail mereka di Plumpang ke ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo di kawasan Kalibaru.  

Relokasi sebagian itu diambil lantaran menimbang posisi vital TBBM Plumpang yang memasok hampir 15 persen dari kebutuhan BBM nasional. Di sisi lain, pemindahan bisnis BBM retail diharapkan dapat mengurangi kepadatan alur logistik di kawasan Depo tersebut ke depan. 

Adapun, Depo Plumpang dengan luasan lahan mencapai 48.352 hektare (ha) itu memiliki kapasitas tangki penyimpanan BBM hingga 324.535 kiloliter (kl). 

Depo plumpang memasok BBM untuk 790 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang tersebar di 19 kota dan kabupaten seluruh Indonesia. Cakupan pasokan Plumpang itu mengambil bagian 15 persen dari keseluruhan kebutuhan BBM nasional. 

Tak hanya penyimpanan BBM, Depo Plumpang juga memiliki fasilitas lain, seperti penyimpanan liquefied petroleum gas (LPG), pelumas, pusat studi lubricant, dan fasilitas lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini