Rupiah Melemah Tertekan Krisis Credit Suisse, Cek Kurs BBCA, BBRI, BMRI, & BBNI, Kamis (16/3)

Bisnis.com,16 Mar 2023, 11:39 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Foto gambar mata uang rupiah dengan nominal Rp100.000. - Bloomberg/Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.445 pada perdagangan hari ini, Kamis (16/3/2023), seiring dengan adanya krisis Credit Suisse Bank yang memantik kekhawatiran pasar akan krisis perbankan AS yang menyebar ke Eropa. 

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.445 atau turun 0,41 persen. Sementara itu indeks dolar AS terpantau melemah 0,05 persen ke level 104,59. 

Sejumlah mata uang kawasan Asia yang turut terpantau menguat terhadap dolar AS adalah baht Thailand naik 0,32 persen, yen Jepang naik 0,23 persen, yuan China naik 0,11 persen, dolar Singapura 0,06 persen, dan dolar Hong Kong naik 0,01 persen.

Sementara itu, mata uang kawasan Asia yang justru melemah terhadap dolar AS adalah won Korea Selatan turun 0,66 persen, ringgit Malaysia turun 0,41 persen, dolar Taiwan turun 0,19 persen, rupee India turun 0,14 persen, dan peso Filipina turun 0,05 persen. 

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan berita mengenai Credit Suisse Bank memicu kekhawatiran pasar akan krisis perbankan AS yang menyebar ke Eropa. Hal ini lantas mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman seperti emas dan dolar AS. 

“Hal ini bisa mendorong pelemahan rupiah sebagai aset berisiko hari ini terhadap dolar AS,” ujar Ariston dalam riset, Kamis (16/3/2023). 

Di sisi lain, pelemahan rupiah dinilai dapat tertahan karena adanya krisis perbankan di AS. Adanya krisis memperbesar kemungkinan bank sentral AS atau Federal Reserve menahan kenaikan suku bunga acuannya agar tidak terlalu agresif pada rapat mendatang. 

Ariston memproyeksi rupiah berpotensi melemah ke level Rp15.400 dengan support di kisaran Rp15.350.

Lantas, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Kamis (16/3/2023)?

Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.30 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.422 dan harga jual sebesar Rp15.442 berdasarkan e-rate.

Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.23 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.279 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.579 per dolar AS.

Kurs                  Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter      15.295       15.595

E Rate               15.422       15.442

Bank Notes     15.279       15.579

Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.30 WIB masing-masing sebesar Rp15.430 dan Rp15.450 untuk e-rate.

Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp15.370 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.570 per dolar AS.

Kurs                  Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter      15.370       15.570

E Rate               15.430       15.450

Kurs Jual Beli Dolar AS di Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pada pukul 08.24 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.410 dan harga jual sebesar Rp15.430 berdasarkan e-rate.

Lalu, Bank Mandiri menetapkan bank notes dengan harga beli sebesar Rp15.250 per dolar AS, sedangkan harga jual sebesar Rp15.600 per dolar AS.

Kurs                  Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter      15.200      15.550

E Rate               15.410      15.430

Bank Notes     15.250      15.600

Kurs Jual Beli Dolar AS di BNI

Adapun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk e-rate pada pukul 09.20 WIB masing-masing sebesar Rp15.435 dan Rp15.455

Untuk bank notes BNI pada 09.20 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.205 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.555  per dolar AS.

Kurs                   Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter       15.205       15.555

E Rate                15.435       15.455

Bank Notes      15.205        15.555

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini