Bisnis.com, JAKARTA – Pada medio 2000-an, perekonomian global sempat diguncang oleh fenomena Dotcom Bubble. Buaian ekspektasi mengenai prospek yang sangat menjanjikan di perusahaan-perusahaan teknologi menjadi penyebab utamanya.
Kala itu, sejumlah perusahaan teknologi berlomba-lomba menarik minat publik, terutama setelah popularitas internet meroket tajam. Sebab, internet yang dianggap menjadi masa depan peradaban manusia.
Namun langkah para korporasi sektor teknlogi itu direspons berlebihan oleh pasar. Para investor kala itu cenderung melakukan transaksi di saham-saham sektor teknologi dengan didasarkan pada spekulasi. Sementara investor kelas kakap, tak sungkan untuk menggelontorkan dana besar-besaran ke sejumlah perusahaan di sektor teknologi.