Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) menyoroti bangkrutnya sejumlah bank di Amerika Serikat (AS), termasuk Silicon Valley Bank (SVB) dan dampaknya pada pasar keuangan global dan negara berkembang. Rupiah bisa melemah?
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa penutupan sebanyak tiga bank di AS berdampak pada tertahannya aliran modal asing ke negara berkembang serta tertekannya nilai tukar di berbagai negara.
Dia mengatakan kasus tersebut akan menambah ketidakpastian pasar keuangan global, apalagi kebijakan moneter yang lebih ketat mash berlangsung di banyak negara.
“Pengetatankan kebijakan moneter ditambah penutupan kasus tiga bank di AS meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (16/3/2023).
Perry memandang bahwa diperlukan upaya stabilisasi untuk memitigasi ketidakpastian global dan dampak dari rambatan penutupan bank tersebut, baik ke perekonomian domestik maupun nilai tukar rupiah.
Sementara itu, BI memperkirakan perekonomian global akan membaik dari perkiraan sebelumnya, dengan pertumbuhan yang mencapai 2,6 persen.
Hal ini sejalan dengan dampak positif dari pembukaan kembali perekonomian China dan penurunan disrupsi rantai pasok global. Menurutnya, Pertumbuhan ekonomi di AS dan Eropa yang lebih baik dari proyeksi sebelumnya pun diikuti oleh risiko resesi yang menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel