Listrik di Pulau Nusa Penida Bakal Padam Total Saat Nyepi

Bisnis.com,17 Mar 2023, 16:19 WIB
Penulis: Harian Noris Saputra
Pantai Atuh di Nusa Penida./Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR – Bali bakal memadamkan listrik secara total untuk menjaga kekhusyukan catur brata penyepian selama 24 jam yang dilaksanakan pada 22 Maret 2023. 

Pulau Nusa Penida, di Kabupaten Klungkung menjadi salah satu daerah yang akan memadamkan listrik secara total atau pembangkitnya tidak beroperasi selama nyepi. Pemerintah daerah bersama unsur aparat, dan masyarakat Nusa Penida sepakat untuk memadamkan listrik secara total selama nyepi. 

Manager Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Made Arya menjelaskan Pulau Nusa Penida menjadi satu-satunya pulau di Bali yang listriknya dipadamkan secara total oleh PLN.

“Pemadaman total hanya di Nusa Penida, kalau di pulau Bali sendiri tidak, karena disana semua pihak sudah sepakat dan juga pembangkit di sana masih menimbulkan suara, jadi lebih baik dimatikan,” jelas Arya, Jumat (17/3/2023). 

Selama Nyepi, PLN tetap menyiagakan petugas untuk memantau operasi listrik, terutama di kawasan vital negara seperti rumah sakit, kantor polisi.

Arya menjelaskan selama Nyepi memang petugas PLN tidak bisa terjun ke lapangan secara bebas, mereka baru bisa ke lapangan jika ada gangguan mendesak seperti kebakaran. Jika gangguan yang dialami warga hanya gangguan biasa akan dilayani setelah Nyepi selesai. 

Lampu jalan juga akan dimatikan selama Nyepi, begitu juga dengan lampu di rumah tangga, tidak diperkenankan untuk menyala selama upacara Nyepi berlangsung. Pecalang akan melakukan patroli dari rumah ke rumah memastikan ketertiban warga. 

Arya juga menjelaskan beban puncak PLN saat Nyepi akan berkurang hingga 50 persen. Jika beban puncak saat ini di angka 951 MW, saat Nyepi diproyeksikan turun menjadi 500 MW, karena penggunaan listrik akan berkurang secara signifikan imbas dari pemadaman lampu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini