Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), secara individu, tercatat melampaui perolehan laba bersih PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) pada awal tahun 2023.
Berdasarkan laporan keuangan BBCA, bank swasta terbesar di Indonesia ini meraup laba bersih sebesar Rp4,7 triliun pada Januari lalu atau naik 32 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Perolehan laba BBCA berhasil melampaui kinerja BBRI yang pada awal 2023 membukukan laba bersih senilai Rp4,35 triliun, meningkat tipis sebesar 3 persen yoy.
Sementara itu bila melihat capaian sepanjang 2022, laba bersih BRI secara individu lebih tinggi dibandingkan dengan BCA. BRI mengantongi keuntungan Rp47,8 triliun, sedangkan BCA Rp39,9 triliun.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan kenaikan laba bersih BBCA didorong oleh pemulihan biaya cadangan kredit pada Januari 2023.
Meski demikian, dia menuturkan bahwa biaya cadangan kredit hingga satu bulan pertama tahun ini tidak dapat menjadi patokan untuk figure keuangan BBCA sepanjang 2023. Biaya pencadangan akan disesuaikan sejalan dengan perkembangan portofolio kredit ke depan.
“Kami optimistis menjaga pertumbuhan kredit yang berkualitas dan melangkah secara prudent di tahun 2023. Kami juga berkomitmen terus mendukung pemulihan ekonomi di berbagai sektor,” kata Hera saat dihubungi Bisnis, Jumat (17/3/2023).
Jika diperinci, perolehan laba bersih BBCA ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang mencatatkan pelonjakan.
Hera menuturkan bahwa pada bulan pertama 2023, pendapatan bunga bersih BCA (bank only) tercatat sebesar Rp5,95 triliun, lebih tinggi dibandingkan Rp4,65 triliun tahun sebelumnya.
“Pencapaian ini utamanya didorong oleh peningkatan volume kredit, di mana pertumbuhan kredit secara bank only tercatat sebesar 11,1 persen secara tahunan mencapai Rp679,1 triliun per Januari 2023,” pungkasnya.
Sebetulnya, perolehan NII BBCA masih tertinggal oleh BBRI yang membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp9,16 triliun dengan penyaluran kredit mencapai Rp1.013 triliun.
Akan tetapi, perolehan jumbo pendapatan bunga bersih BBRI tergerus oleh beban operasional yang mencapai Rp3,63 triliun atau lebih besar dari awal 2022 yakni Rp3,13 triliun.
Sementara itu, BBCA hanya mencatatkan beban operasional sebesar Rp180,29 miliar pada Januari 2023. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp272,05 miliar.
Berikut perbandingan kinerja keuangan BBCA versus BBRI per Januari 2023:
Kinerja Januari 2023 |
BCA (dalam jutaan) |
BRI (dalam jutaan) |
Laba Bersih |
4.704.672 |
4.353.282 |
Net Interest Income |
5.946.786 |
9.166.570 |
Kredit |
679.137.923 |
1.013.008.764 |
Dana Pihak Ketiga |
1.022.084.601 |
1.221.925.551 |
Aset |
1.283.325.106 |
1.669.422.741 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel