Deteksi Dini Kanker Payudara, Simak Jadwal Sadari yang Tepat

Bisnis.com,19 Mar 2023, 08:24 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Ilustrasi kanker payudara/boldsky

Bisnis.com, JAKARTA-- Asuransi Astra bekerja sama dengan Lovepink memberikan sosialisasi deteksi dini kanker payudara di Pela Mampang, Jakarta Selatan Sabtu (18/3/2023). Kegiatan ini juga mencakup pemeriksaan USG payudara.

“Pada sesi Pink Talk, para warga tidak hanya kami berikan sebatas teori atau pengetahuan saja, tetapi juga kami berikan langkah-langkah yang benar periksa payudara sendiri [Sadari], "kata Madelina Mutia, Co-Founder Lovepink dalam keterangan resmi dikutip Minggu (18/3/2023). 

Selain Sadari, para perempuan di dorong melakukan pemeriksaan payudara ke dokter dianjurkan setidaknya satu tahun sekali. Sementara pemeriksaan secara rutin dapat dilakukan secara mandiri dengan mengikuti langkah-langkah Sadari yang dianjurkan oleh dokter. 

Sadari dilakukan setiap sebulan sekali di hari ke-tujuh sampai ke-10, dihitung dari tanggal menstruasi hari pertama. Sementara itu, bagi perempuan yang menopause dan laki-laki dapat memilih tanggal istimewa setiap bulannya sebelum melakukan pemeriksaan lanjutan. 

“Untuk meningkatkan kesehatan perempuan, kita perlu dengan sigap mengatasi masalah dengan mengetahui penyakitnya sejak dini agar dapat dicegah sebelum lebih membahayakan," kata Laurentius Iwan Pranoto, Head of PR, Marcomm, & Event Asuransi Astra.

Iwan menambahkan dengan melakukan deteksi sejak dini berarti semakin cepat sel kanker payudara diketahui, semakin cepat pula pengobatan dapat dilakukan, sehingga peluang kesembuhan semakin besar. Dia menambahkan acara tersebut digelar dengan harapan dapat menyebarkan pesan dan mendorong jutaan perempuan lainnya di seluruh dunia untuk berani memeriksa atau mendeteksi sehingga mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. 

Menurut Global Cancer Statistics (Globocan), pada 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus, atau 16,6 persen dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22.000 jiwa kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini