Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp7,3 triliun atau 40 persen dari total laba bersih tahun buku 2022. Cum dividen atau batas hak pembagian dividen adalah besok, Senin (27/3/2023).
Cum date atau cum dividen berasal dari singkatan cumulative date, yaitu sebuah tanggal yang menentukan bagi para investor yang berhak mendapatkan dividen dari sebuah emiten.
Bila pembelian saham setelah melewati jadwal cum date, investor tidak memiliki hak untuk mendapatkan dividen. Jadwal cum date hanya berlangsung selama satu hari sehingga investor akan berupaya namanya tercatat sebagai penerima hak dividen. Terdapat kemungkinan pada tanggal cum date harga sebuah saham akan meningkat.
Adapun, cum dividen atau cum date pembagian dividen BNI sebesar Rp7,3 triliun jatuh pada tanggal 27 Maret 2023, Senin besok.
Keputusan pembagian dividen BNI telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (15/3/2023).
Pada tahun buku 2022, BNI mengumpulkan laba bersih sebesar Rp18,31 triliun atau tumbuh 68 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kemudian, 40 persen dari laba dialokasikan untuk dividen.
Sisanya, yakni 60 persen dari laba bersih perseroan atau senilai Rp10,98 triliun kemudian akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan nilai dividen yang sudah disepakati dalam RUPST yakni Rp7,3 triliun itu naik 2,69 kali lipat dibandingkan nilai dividen tunai tahun buku 2021, Rp2,72 triliun.
"Dengan dividen ini diharapkan juga kita bisa memberikan komitmen yang baik bagi pemegang saham," katanya dalam konferensi pers RUPST beberapa waktu lalu.
BNI juga mengumumkan pembagian dividen senilai Rp392,72 per saham. Nilai dividen per saham itu meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp146.
"Dengan nilai dividen per saham mencapai Rp392,72 rupiah, di kisaran harga saham BNI saat ini sekitar Rp9.000 maka dividend yield bisa di atas 4 persen," kata Royke.
Sementara itu, dari nilai dividen yang akan dibagikan, 60 persennya atau Rp4,39 triliun akan dibagikan BNI kepada pemerintah selaku pemegang saham pengendali.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per Februari 2023, pemerintah menggenggam 60 persen saham BBNI dengan jumlah saham sebanyak 11,89 miliar lembar.
Kemudian sebanyak 14,51 persen merupakan milik pemodal nasional, dan 25,48 persen sisanya dipegang oleh pemodal asing. Pemegang saham itu kemudian akan mendapatkan dividen sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
Berikut jadwal pembagian dividen BNI:
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 27 Maret 2023.
- Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 28 Maret 2023.
- Cum dividen di pasar tunai: 29 Maret 2023.
- Ex dividen di pasar tunai: 30 Maret 2023.
- Daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai atau recording date: 29 Maret 2023.
- Pembayaran dividen: 14 April 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel