Bisnis.com, JAKARTA – Bank pembangunan daerah (BPD) mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit yang moncer sepanjang 2022. Aset sejumlah BPD pun terdongkrak.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) misalnya, telah melaporkan portofolio kredit tumbuh 8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 2022 menjadi Rp54,14 triliun. Alhasil, total aset bank turut terkerek 5 persen menjadi Rp84,49 triliun.
Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) juga melaporkan pertumbuhan kredit 13,22 persen yoy sepanjang 2022, menjadi Rp115,75 triliun. Hal ini membuat aset Bank BJB tumbuh 14,45 persen yoy menjadi Rp181,24 triliun.
Kemudian, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan Rp46,19 triliun pada 2022, naik 8,07 persen yoy. Aset BJTM pun terdongkrak menjadi Rp103,03 triliun, naik 2,29 persen yoy.
PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta atau Bank DKI juga membukukan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp48,37 triliun, naik 23,53 persen yoy. Pertumbuhan kredit bank yang berbasis di Ibu Kota ini mendorong aset menjadi Rp78,88 triliun, naik 11,51 persen yoy.
Selain itu, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk. (BSMT) atau Bank Sumut telah menyalurkan kredit dan pembiayaan Rp27,84 triliun, naik 10,60 persen yoy. Aset Bank Sumut pun terdorong 6,84 persen yoy menjadi Rp40,61 triliun pada 2022.
Adapun, berdasarkan Laporan Profil Industri Perbankan yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset keseluruhan BPD naik 3,83 persen yoy menjadi Rp832,10 triliun per September 2022, terdorong oleh moncernya kredit.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Yuddy Renaldy mengatakan BPD tumbuh dengan baik secara kinerja keuangan pada 2022.
"Hal itu didorong dari pengelolaan ekosistem keuangan daerah yang baik," katanya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan meskipun secara rata-rata pertumbuhan penyaluran kredit BPD tumbuh 9,03 persen, di bawah industri perbankan yang tumbuh 11,26 persen per November 2022, namun terdapat beberapa BPD yang tumbuh di atas industri, seperti Bank BJB.
Selain mampu mengerek aset, BPD juga menurutnya bisa menjaga kualitas aset. Menurutnya, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) BPD berada di level 2,34 persen per November 2022, di bawah industri 2,65 persen.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin juga mengatakan BPD mengandalkan ekosistem yang salah satunya aparatur sipil negara (ASN) dalam mendongkrak kinerja keuangannya.
"ASN merupakan potensi terbesar dan tidak dimiliki oleh bank-bank lain," katanya.
Di sisi lain, apabila dilihat dalam dua tahun terakhir, daftar BPD dengan aset terbesar relatif masih dihuni oleh BPD yang sama. Bank BJB menjadi BPD dengan aset terbesar, diikuti oleh Bank Jatim, Bank Jateng, Bank DKI, serta Bank Sumut.
Berikut daftar lima BPD dengan aset terbesar di Indonesia:
No | Nama BPD | Aset 2022 | Aset 2021 | Persentase kenaikan (yoy) |
1 | Bank BJB | Rp181,24 triliun | Rp158,35 triliun | 14,45 persen |
2 | Bank Jatim | Rp103,03 triliun | Rp100,72 triliun | 2,29 persen |
3 | Bank Jateng | Rp84,49 triliun | Rp80,34 triliun | 5 persen |
4 | Bank DKI | Rp78,88 triliun | Rp70,74 triliun | 11,51 persen |
5 | Bank Sumut | Rp78,88 triliun | Rp38,01 triliun | 6,84 persen |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel