Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk. atau PGN (PGAS) belakangan menghentikan rencana investasi pada pembangunan sejumlah proyek penunjang infrastruktur gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) yang sempat menjadi prioritas program hilir minyak dan gas (migas) 2022.
Pembatalan sejumlah proyek itu disebabkan karena minimnya permintaan LNG di sisi hilir, kendati produksi gas di beberapa lapangan cenderung mengalami pertumbuhan yang signifikan beberapa tahun terakhir. Konsekuensinya, proyek yang tidak ekonomis itu tidak dilanjutkan pada tahun ini.
Berdasarkan Laporan Kinerja 2022 Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, realisasi investasi hilir migas sepanjang tahun lalu hanya sebesar US$1,58 miliar atau setara dengan Rp23,92 trilliun (asumsi kurs Rp15.158 per US$). Torehan investasi hilir itu baru mencapai 41,61 persen dari prognosa yang dipatok sebesar US$3,79 miliar atau setara dengan Rp57,39 triliun.