Kredit Tumbuh 10,4 Persen pada Februari 2023, Didominasi Nasabah Korporasi

Bisnis.com,28 Mar 2023, 13:26 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Warga menukarkan uang di mobil layanan penukaran uang Bank Indonesia untuk keperluan Puasa dan Lebaran 2023. JIBI/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mecatat portofolio kredit tumbuh positif sebesar 10,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Februari 2023 mencapai Rp6.348 triliun.

Bila dibandingkan dengan persentase pertumbuhan sebelumnya, angka tersebut tumbuh 20 basis poin (bps) dari posisi kredit Januari 2023 sebesar Rp6.284,6 triliun atau tumbuh 10,2 persen.

"Perkembangan penyaluran kredit terutama terjadi pada golongan debitur korporasi 11 persen yoy," tulis manajemen BI dalam laporan uang beredar Februari 2023, dikutip Selasa (28/3/2023).

Sementara itu, pada Februari 2023 kredit perorangan tercatat tumbuh 9,8 persen senilai Rp3.079,5 triliun. Lalu, protofolio kredit golongan debitur lainnya yang mencakup Pemda, koperasi, yayasan, dan swasta lainnya tumbuh 10,8 persen senilai Rp50,1 triliun.

Adapun berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Februari 2023 utamanya didorong oleh penyaluran kredit investasi dan kredit konsumsi yang secara berturut-turut tumbuh 11,8 persen dan 9,58 persen.

Di samping itu, sepanjang bulan lalu total portofolio kredit investasi mencapai Rp1.686,4 triliun yang bersumber dari sektor industri pengolahan yang tumbuh 22,9 persen senilai Rp294 triliun serta sektor listrik, gas, dan air bersih mencapai Rp130,7 triliun atau tumbuh 2,6 persen.

Lebih rinci, pertumbuhan yang cukup signifikan pada industri pengolahan tersebut terjadi seiring dengan perkembangan kredit pada sub sektor indutri semen, kapur dan gips, serta barang-barang dari semen, dan kapur di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Sementara itu, faktor yang mendorong tumbuhnya kredit konsumsi disebabkan oleh perkembangan kredit pemilikan rumah (KPR) mencapai Rp642,8 triliun dan kredit multiguna senilai Rp1.083,2 triliun.

"Kredit modal kerja (KMK) tumbuh stabil 10,1 persen yoy pada Februari 2023," tambah Dsta BI.

Adapun, perkembangan KMK tersebut didorong oleh akselerasi KMK pada sektor konstruksi yang tumbuh 5,9 persen mencapai Rp232,6 triliun terutama pada sub sektor konstruksi gedung.

Sejalan dengan hal tersebut, KMK Industri pengolahan juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,6 persen yoy pada Februari 2023 yang utamanya terjadi pada sub sektor industri minyak goreng dari kelapa sawit mentah.

Lebih lanjut, kredit properti sepanjang Februari 2023 tercatat tumbuh 7,6 persen yoy. Kemudian, kredit real estate tumbuh 17,4 persen yoy.

Terakhir, BI mencatatkan penyaluran kredit UMKM periode Februari 2023 tumbuh melambat 8,6 persen yoy setelah bulan sebelumnya tercatat tumbuh 9,3 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini