Bisnis.com, JAKARTA — Unit usaha syariah (UUS) PT Bank Jago Tbk. (ARTO) sepanjang 2022 mencatatkan rasio tingkat pengembalian aset (return on assets/ROA) susut 581 basis poin (bps) ke level 10,39 persen dari 16,20 persen pada tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, ROA sendiri merupakan rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit. Semakin tinggi persentase ROA maka linier dengan laba bersih yang dihasilkan perseroan dari setiap rupiah yang tertanam dalam total aset.
Head of Sharia Business Development and Product Solution Bank Jago Agung Lesmana menjelaskan, adapun dalam upaya mendorong peningkatan kualitas bisnis perseroan, Bank Jago Syariah akan fokus memanfaatkan ekosistem yang ada.
"Strategi ke depan kita tetap melalui ekosistem, selalu menggunakan ekosistem kita yakni mitra-mitra dalam hal terkait pencapaian pertumbuhan pembiayaan maupun pendanaan. Dan itu terbukti dari laporan keuangan 2022 compare ke 2021 tumbuhnya sangat signifikan," jelasnya saat ditemui di Jakarta, Senin (27/3/2023).
Adapun, salah satu mitra yang menopang ekosistem digital Bank Jago Syariah di antaranya Bibit dan Gojek. Terbaru, bersama dengan Bibit Bank Jago Syariah melakukan perluasan saluran investasi untuk para investor.
Perluasan tersebut menghadirkan solusi bahwa kedua aplikasi Bank Jago dan Bibit akan saling terhubung sehingga tidak ada biaya administrasi maupun saldo minimal. Selain itu, pengguna bisa membayar atau membeli produk reksa dana di aplikasi Bibit, bisa langsung melakukan pembayaran dengan Bank Jago tanpa perlu pindah ke aplikasi lain.
Agung menambahkan, adapun target terdekat ke depan yakni Bank Jago Syariah juga akan meluncurkan fitur Ziswaf untuk mempermudah nasabahnya dalam melakukan donasi.
"[Untuk fitur baru] insya Allah tadi donasi ziswaf. Doakan saja di bulan ramadan akan ada fitur ziswaf dan masih coming soon tapi insya Allah itu yang menjadi target kita ke depan," pungkasnya.
Bank Jago Syariah mencatatkan laba bersih sepanjang 2022 sebesar Rp261,23 miliar atau tumbuh 235 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp77,88 miliar.
Mengulik laporan keuangan perseroan, kinerja positif pada sisi bottom line UUS Bank Jago tersebut ditopang oleh pendapatan piutang yang meroket 324 persen menjadi Rp537,47 miliar dari posisi pada 2021 sebesar Rp126,86 miliar.
Sejalan dengan hal tersebut, pendapatan setelah distribusi bagi hasil perseroan juga tercatat tumbuh menjadi Rp494,8 miliar atau naik 291 persen sepanjang tahun lalu.
Namun demikian, Bank Jago Syariah diketahui mencatatkan pembengkakan kerugian nilai aset keuangan (impairment) senilai Rp183,15 miliar pada 2022, meroket 720 persen dari posisi pada 2021 sebesar Rp22,07 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel