GOTO Beri Nilai Tambah hingga Rp428 Triliun ke Ekonomi RI

Bisnis.com,29 Mar 2023, 13:14 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menyampaikan emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) memberikan nilai tambah Rp349 triliun hingga Rp428 triliun terhadap perekonomian nasional, setara dengan 1,8 persen hingga 2,2 persen PDB Indonesia pada 2022.

Chief Executive Officer GOTO Andre Soelistyo mengatakan kajian ini memberikan afirmasi terhadap dampak ekosistem GOTO pada pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat, sekaligus menunjukkan platform GOTO tetap menjadi pilihan masyarakat Indonesia sekalipun tidak ada lagi pembatasan kegiatan. 

"Ini menunjukkan ketangguhan ekosistem kami baik saat pandemi maupun pada masa pemulihan. Sejalan dengan misi kami untuk mendorong kemajuan, GOTO akan terus menciptakan kontribusi positif melalui bisnis yang berkelanjutan," kata Andre di Jakarta, Rabu (29/3/2023). 

Andre menjelaskan kontribusi ekonomi tersebut bukan milik GOTO, melainkan kontribusi dari mitra, penjual, dan UMKM yang ada di GOTO. Menurutnya, GOTO hanya menjembatani hal tersebut. 

Dia melanjutkan, sebagai jembatan atau enabler, GOTO harus dapat merdeka secara finansial agar fasilitas ekonomi kepada masyarakat tidak terganggu. 

"Karena itu sebagai perusahaan kami harus merdeka finansial. Startup teknologi itu memang didanai besar sekali dari para investor, tapi karena ada perubahan iklim, itu semua berubah. Disiplin membangun bisnis berkelanjutan itu suatu keharusan," tutur Andre.

Sementara itu, Kepala LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin mengatakan ekosistem GoTo yang lengkap menjadi pilar penting dalam pemulihan perekonomian nasional pada tahun 2022. 

"Walau tahun lalu merupakan tahun pemulihan dari puncak pandemi, secara global ekonomi mengalami ketidakpastian akibat perang serta kenaikan suku bunga yang tinggi untuk menahan inflasi. Terlepas dari ketidakpastian ekonomi tersebut, kontribusi GOTO terhadap pertumbuhan ekonomi nasional tetap solid," ucapnya.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tahun 2022 merupakan tahun yang tidak mudah karena Indonesia sedang berupaya keras untuk pulih dan bangkit setelah pandemi berjalan dua tahun. Namun, Indonesia dapat melaluinya dengan tangguh di tengah ketidakpastian ekonomi global. 

"GoTo merupakan salah satu perusahaan yang membantu Indonesia di masa pemulihan tersebut. Melalui kajian LPEM FEB UI, saya mengapresiasi kontribusi dan dampak nyata GoTo ke perekonomian nasional, khususnya dalam menciptakan tambahan lapangan pekerjaan melalui bisnis mitra UMKM nya, mengurangi tingkat kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan pendapatan," kata dia.

Adapun hasil riset dari LPEM UI menyebutkan ekosistem GoTo Group mampu meningkatkan kesempatan kerja masyarakat. Berdasarkan penelitian, secara keseluruhan aktivitas bisnis GoTo Group melalui mitra UMKM telah menambah kesempatan kerja bagi 1,1 juta hingga 1,7 juta jiwa di angkatan kerja, atau setara 0,8 persen hingga 1,2 persen dari total penduduk bekerja pada 2022 yang mencapai 135 juta.

Temuan lainnya kehadiran ekosistem GoTo Group berkontribusi dalam menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 0,317 persentase poin secara rata-rata di kabupaten/kota di mana platform Gojek dan Tokopedia koeksis. Jika diakumulasi ke tingkat nasional, ukuran dampak oleh koeksistensi GoTo setara dengan mengeluarkan 24.666 orang dari kemiskinan atau 1 persen dari total pengurangan jumlah penduduk miskin sepanjang periode 2015-2022.

Selain itu, peluang pekerjaan yang ditawarkan ekosistem GoTo Group dapat berkontribusi untuk menurunkan kesenjangan pendapatan. Kehadiran GoTo diasosiasikan dengan penurunan koefisien Gini sebesar 4,43 persen rata-rata di kabupaten atau kota di mana Gojek dan Tokopedia hadir bersama-sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini