Rupiah Dibuka Perkasa Rp15.081, Waswas Krisis Perbankan Mereda

Bisnis.com,29 Mar 2023, 09:25 WIB
Penulis: Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat ke Rp15.081 pada pagi ini, Rabu (29/3/2023). Penguatan rupiah disebut masih mendapatkan imbas positif dari meredanya kekhawatiran pasar akan krisis perbankan.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka menguat 0,03 persen atau 4 poin ke Rp15.081 per dolar AS. Sementara Indeks dolar AS terpantau menguat 0,07 persen ke 102,5.

Beberapa mata uang kawasan Asia yang dibuka menguat terhadap dolar AS adalah rupee India naik 0,22 persen, peso Filipina naik 0,13 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,06 persen.

Sementara mata uang kawasan Asia yang melemah terhadap dolar AS adalah yen Jepang turun 0,45 persen, dolar Taiwan turun 0,09 persen, yuan China turun 0,05 persen, won Korea Selatan turun 0,04 persen, dan dolar Singapura turun 0,03 persen.

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah masih mendapatkan imbas positif dari redanya kekhawatiran pelaku pasar akan krisis perbankan dengan membaiknya harga aset-aset berisiko.

Di sisi lain, pasar masih mewaspadai suku bunga acuan AS yang akan dipertahankan Federal Reserve pada level tinggi. Data tingkat keyakinan konsumen AS per Maret 2023 menunjukkan angka yang lebih tinggi dari ekspektasi.

“Artinya ekonomi AS masih bertumbuh di tengah ancaman inflasi. Ini bakal mendorong the Fed mempertahankan sikap hawkishnya tersebut,” ujar Ariston dalam riset, Rabu (29/3/2023).

Ariston memproyeksikan rupiah menguat ke arah Rp15.050 dengan potensi resisten di kisaran Rp15.100.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan rupiah hari ini kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.040 hingga Rp15.200.

Adapun penguatan rupiah pada perdagangan kemarin disebabkan oleh respon positif pasar terhadap pengesahan Perppu No. 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja.

“Perppu ini telah sah menjadi undang-undang yang mengikat dan diharapkan juga menjadi jawaban atas tantangan dinamika ekonomi global yang terjadi saat ini,” katanya dalam riset harian, Selasa (28/3/2023).

Ibrahim mengatakan manfaat penting dari pengesahan Perppu No. 2 Tahun 2022 sebagai Undang-Undang khususnya terkait dengan ease of doing business yang ada di Indonesia. Sebelum adanya regulasi seperti Undang-Undang Cipta Kerja, kemudahan investasi di Indonesia masih kalah bersaing dengan negara-negara di Kawasan Asean.

Penggunaan metode omnibus dalam Undang-Undang Cipta Kerja merupakan hal yang dipandang tepat. Dengan menggunakan metode omnibus, maka pemerintah tidak perlu lagi merevisi setiap undang-undang yang terkait sehingga dapat mengakselerasi proses penyusunan regulasi.

Sementara itu, persetujuan DPR terhadap Perppu Cipta Kerja sebagai undang-undang merupakan tindakan yang konstitusional. Selain itu, pengesahan oleh DPR juga memberikan kepastian hukum yang penting bagi sektor ekonomi maupun pekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini