Produsen Kain Tenun Jepara Kebanjiran Order

Bisnis.com,31 Mar 2023, 16:21 WIB
Penulis: M Faisal Nur Ikhsan
Ilustrasi. Ragam pakaian hasil produksi UMKM di Jawa Tengah./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG - Sigit Hartanto, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekaligus pemilik Tenun Jepara Yudistira, kini tengah disibukkan dengan banyaknya pesanan yang masuk. Pasalnya, jika normalnya pelaku UMKM itu bisa mengirimkan 100-200 lembar pesanan kain per minggunya, kini jelang Idulfitri, Sigit mesti melayani pengiriman kain tenun hingga 250 lembar per minggu.

"Untuk penjualan secara omzet ada kenaikan 25 persen dari harga biasa. Pesanannya sendiri kebanyakan dari online, jadi buyer-buyer yang saya dapat Instagram, Facebook, yang repeat order itu masih ada," jelas Sigit, Jumat (31/3/2023).

Sigit menjelaskan bahwa peningkatan penjualan tercatat dari pembeli perorangan. Pesanan datang dari kota-kota besar di Pulau Jawa, seperti DKI Jakarta, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, hingga Surabaya. "Untuk pesanan B2B, untuk toko oleh-oleh, itu ya hanya beberapa potong setiap harinya," tambahnya.

Peningkatan permintaan itu memaksa Sigit untuk menambah jam kerja para karyawannya. Jika pada hari biasa, karyawan-karyawan di Tenun Jepara Yudistira hanya bekerja hingga pukul 17.00 WIB, namun pada Ramadan tahun ini, para penenun itu mesti mengambil lembur hingga pukul 22.00 WIB.

"Tahun sebelumnya kurang lebih sama seperti ini. Tapi tahun ini ada peningkatan dengan banyaknya pelanggan baru. Harapannya penjualan tahun ini bisa naik berlipat-lipat, semoga juga produk saya bisa diterima di masyarakat," ucap Sigit.

Sebagai informasi, kain tenun memang menjadi salah satu produk UMKM unggulan di wilayah Jepara. Secara tradisional, masyarakat di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara juga sudah terbiasa menenun.

Sigit tak cuma melayani pesanan secara daring melalui media sosial maupun lokapasar. Tenun Jepara Yudistira juga menerima pesanan dari lembaga pemerintahan. "Kemarin sempat mendapat pesanan dari Bank Indonesia, pouch kecil untuk tempat kosmetik. Kalau dari pemerintah daerah, biasanya dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang luar kota malah seringnya dari Pemerintah Kabupaten Kendal," jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini