BI: Modal Asing Masuk RI Rp10,97 Triliun Sepanjang 27-30 Maret 2023

Bisnis.com,01 Apr 2023, 12:15 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI/Himawan L Nugraha. rn

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp10,97 triliun selama periode 27-30 Maret 2023. 

“Berdasarkan data transaksi 27 – 30 Maret 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp10,97 triliun,” ujar Kepala Departemen komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis pada Sabtu (1/4/2023). 

Erwin menjelaskan bahwa jumlah tersebut terdiri atas beli neto senilai Rp8,37 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan beli neto Rp2,60 triliun di pasar saham.

Sementara itu, berdasarkan data setelmen sepanjang tahun ini atau hingga 30 Maret lalu, aliran modal asing yang masuk pasar keuangan Indonesia mencapai Rp54,11 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp1,45 triliun di pasar saham.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, BI juga melaporkan bahwa premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun turun ke posisi 97,3 basis poin (bps) sampai dengan 30 Maret 2023, atau dari posisi 108,91 bps per 24 Maret 2023.

Erwin juga menyampaikan bahwa hingga 30 Maret 2023, rupiah ditutup pada level Rp15.045 per dolar Amerika Serikat (AS). Adapun imbal hasil atau yield SBN 10 tahun naik ke posisi 6,80 persen, sementara yield US Treasury 10 tahun naik ke 3,549 persen. 

Berdasarkan catatan Bisnis, nilai tukar rupiah berhasil menguat di bawah level Rp15.000 hingga akhir perdagangan pada Jumat, (31/3). Rupiah ditutup menguat 0,34 persen atau 51,5 poin ke level Rp14.995 per dolar AS. Tren penguatan juga terjadi pada sejumlah mata uang Asia lainnya.

Sampai dengan akhir perdagangan, baht Thailand tercatat menguat sebesar 0,08 persen, yuan China menguat 0,04 persen, rupee India menguat 0,10 persen, peso Filipina menguat 0,10 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,09 persen. 

Selain itu, mata uang won Korea bergerak melemah 0,20 persen terhadap dolar AS. Pelemahan mata uang lainnya diikuti oleh dolar Singapura 0,12 persen, yen Jepang melemah 0,32 persen, dan dolar Taiwan melemah 0,10 persen.

Erwin mengatakan bank sentral akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait guna mengoptimalisasi bauran kebijakan. 

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini