Laba Metland (MTLA) Tumbuh 5,89 Persen, Ditopang Recurring Income

Bisnis.com,02 Apr 2023, 12:06 WIB
Penulis: Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Metland Transyogi, salah satu proyek besutan PT Metropolitan Land Tbk./metlandtransyogi.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) atau Metland mencatatkan laba bersih sebesar Rp395,31 miliar atau naik 5,89 persen sepanjang 2022. Laba bersih tersebut ditopang oleh adanya peningkatan recurring income atau pendapatan berulang dari mal dan hotel.

Direktur MTLA Olivia Surodjo mengatakan salah satu pendorong kenaikan laba bersih adalah dengan peningkatan pendapatan berulang dari segmen dan hotel hingga 44 persen. Faktor lain yang mendorong laba bersih MTLA adalah pemanfaatan program Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang berakhir pada September 2022.

“Kenaikan recurring revenue dari mal dan hotel sebesar kurang lebih 44 persen, menjadi salah satu pendorong dari kenaikan laba bersih,” ujar Olivia kepada Bisnis, Minggu (2/4/2023).

Adapun MTLA juga mencatatkan adanya penurunan penjualan tanah dan/atau bangunan. Hal ini disebabkan oleh berakhirnya program PPN DTP. Hal ini membuat pembeli mengambil opsi untuk menyicil DP rumah indent yang baru akan diserahterima pada 2023.

“Sehingga walaupun marketing sales tumbuh, tapi pengakuan penjualan sebagian belum bisa diakui di 2022,” tuturnya.

Berkaca dari capaian di 2022, MTLA memproyeksikan pendapatan dan laba dapat tumbuh sekitar 10 persen pada 2023. Unit usaha residensial masih menjadi fokus kerja MTLA.

MTLA juga tengah mempersiapkan proyek residensial baru, yakni Metland Cikarang yang rencana penjualannya akan dimulai pada semester II/2023. Selain itu, MTLA juga memfokuskan pada proyek komersial yang sudah pre-opening, yakni Hotel Horison Ume Suites & Villas Ubud di Bali.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, MTLA mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,38 triliun sepanjang 2022. Pendapatan ini naik 15,49 persen dari Rp1,19 triliun pada periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).

Secara rinci, MTLA mencatatkan pendapatan sewa ruangan sebesar Rp191,61 miliar atau naik 18,76 persen, dan pendapatan dari kontrak kepada pelanggan sebesar Rp1,19 triliun atau naik 12,55 persen.

Adapun pendapatan dari kontrak kepada pelanggan terdiri dari penjualan real estat, pendapatan hotel, dan pendapatan usaha lainnya.

Penjualan tanah dan/atau bangunan turun 4,84 menjadi Rp789,57 miliar, kavling tanah meningkat 74,28 persen menjadi Rp86,79 miliar, ruko naik 69,92 persen menjadi Rp43,81 miliar, serta apartemen dan kantor naik 13,59 menjadi Rp7,89 miliar.

Sementara itu pendapatan hotel tercatat meningkat 37,93 persen menjadi Rp122,49 miliar.

Kemudian beban langsung dan beban pokok pendapatan MTLA meningkat 11,59 menjadi Rp671,08 miliar sepanjang 2022. Beban tersebut meningkat dibandingkan dengan Rp593,27 miliar secara YoY.

Jumlah aset MTLA mencapai Rp6.73 triliun sepanjang 2022. Aset tersebut naik dari Rp6.4 triliun dibanding akhir Desember 2021.

Jumlah liabilitas MTLA turun menjadi Rp1,98 triliun sepanjang 2022. Jumlah liabilitas tercatat mencapai Rp2 triliun per 31 Desember 2021.

Sementara itu, jumlah ekuitas MTLA mencapai Rp4,75 triliun sepanjang 2022. Jumlah tersebut naik dari Rp4,4 triliun pada akhri 2021. Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi peningkatan 13,72 persen dari Rp652,36 miliar menjadi Rp756,14 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini