Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) berencana menggelar aksi korporasi pada tahun ini seiring dengan bank yang konsisten mencetak rugi sejak 2014. Secara akumulasi, dalam 8 tahun terakhir atau hingga akhir 2022, kerguian BEKS mencapai Rp2,89 triliun.
Sejalan dengan hal tersebut, manajemen BEKS melampirkan rencana bisnis bank yang akan melanjutkan proses penawaran umum terbatas VIII pada triwulan III/2023.
"Bank akan melanjutkan Penawaran Umum Terbatas VIII pada triwulan III Tahun 2023 dengan target sebesar Rp600 miliar sampai dengan Rp1,5 triliun," jelas manajemen BEKS, dalam laporannya dikutip, Minggu (2/4/2023).
Lebih lanjut, rencana tersebut dilakukan sebagai bentuk penyesuaian bisnis bank untuk tahun 2023 hingga 2025 mendatang.
Di samping rencana aksi korporasi tersebut, manajemen bank juga akan melakukan evaluasi proses operasi bank serta mengurangi biaya operasional.
Sebagaimana diketahui, BEKS masih melaporkan rugi bersih sebesar Rp239,28 miliar hingga kuartal IV/2022. Kerugian tersebut salah satunya disebabkan oleh beban operasional perseroan yang masih terus membengkak 41 persen menjadi Rp538,46 miliar sepanjang 2022.
Lebih rinci, pembengkakan beban operasional tersebut terdiri dari beban umum dan administrasi yang naik 59 persen menjadi Rp398,96 miliar dari posisi sebelumnya Rp250,64 dan beban tenaga kerja dan tunjangan yang naik tipis menjadi Rp139,70 miliar dari Rp132,48 miliar.
"Manajemen bank telah menyusun rencana bisnis bank (RBB) yang memuat rencana starategis pengembangan kegiatan usaha dan operasional bank untuk meningkatkan kinerja bank secara keseluruhan," tambah manajemen.
Sebelumnya, pada 2 Desember 2022 lalu BEKS memang telah menggelar agenda rapat umum luar biasa (RUPSLB) yang salah satu mata acaranya adalah meminta persetujuan pemegang saham untuk melakukan rights issue.
Rencana rights issue tersebut diperkirakan memberi dampak langsung terhadap struktur permodalan dan likuiditas saham BEKS. Selain itu, kondisi keuangan secara fundamental akan membaik karena peningkatan modal inti dapat digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel