Ekspor Sulsel Februari 2023 Sebesar US$197,46 Juta, Lebih Separuh Disumbang Nikel

Bisnis.com,03 Apr 2023, 17:41 WIB
Penulis: Nugroho Nafika Kassa
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara./Bisnis-Nurul Hidayat.

Bisnis.com, MAKASSAR - Nilai ekspor Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Februari 2023 tercatat mencapai US$197,46 juta, lebih dari setengahnya atau mencapai 65,61 persen dari total nilai disumbang komoditas nikel.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Suntono mengatakan nikel memang masih menjadi komoditas ekspor utama wilayah ini hingga sekarang. Pada Februari 2023 tercatat nilai ekspornya mencapai US$129,55 juta, atau secara komulatif dari januari - Februari 2023 komoditas ini telah menyumbang US$249,06 juta.

Angka ini jauh dibanding komoditas terbesar kedua penyumbang ekspor Sulsel, besi dan baja, yang tercatat hanya US$33,80 juta, atau hanya menyumbang 17,12 persen dari total nilai ekspor wilayah ini. Bahkan dari Januari - Februari 2023, komoditas ini hanya mampu berkontribusi sebesar US$74,73 juta saja.

"Sulsel selama ini memang begitu mengandalkan nikel sebagai komoditas ekspor paling besar wilayah ini. Dalam beberapa tahun terakhir, nikel memang selalu berkontribusi setidaknya di atas 50 persen dari total ekspor," ungkapnya di Makassar, Senin (3/4/2023).

Sementara pada Februari 2023, nilai ekspor Sulsel tercatat mengalami penurunan sebesar 6,40 persen bila dibandingkan nilai ekspor Januari 2023 yang mencapai US$ 210,96 Juta. Namun jika dibandingkan Februari 2022, tercatat mengalami peningkatan sebesar 51,20 persen, yang saat itu hanya tercatat sebesar US$ 130,60 Juta.

Lima komoditas utama yang diekspor antara lain nikel; besi dan baja; biji-bijian berminyak; lak, getah dan damar; serta ikan dan udang dengan distribusi persentase masing-masing sebesar 65,61 persen, 17,12 persen, 6,23 persen, 2,95 persen, dan 1,79 persen.

Sementara sebagian besar ekspor pada Februari 2023 ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Filipina, Australia dan Amerika Serikat dengan proporsi masing-masing 66,99 persen, 27,59 persen, 1,02 persen, 0,72 persen dan 0,68 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini