Intip Sejarah Kamis Putih, Perayaan Awal Trihari Suci

Bisnis.com,03 Apr 2023, 17:03 WIB
Penulis: Sabina Arla Yogandini
Kamis Putih

Bisnis.com, JAKARTA - Sebentar lagi umat Katolik akan mengikuti serangkaian Trihari Suci, untuk merarayakan Jumat Agung

Maundy Thursday atau Kamis Putih adalah perayaan awal dari Trihari Suci. Perayaan ini dilaksanakan untuk memperingati peristiwa perjamuan malam terakhir yang dipimpin oleh Yesus Kristus. 

Perjamuan terakhir ini merupakan perpisahan yang terjadi antara Yesus Kristus dengan para murid-muridnya yang berkumpul di malam itu. Beberapa di antara murid Yesus akan mengkhianati, meninggalkan atau menyangkal Yesus sebelum matahari terbit. 

Dilansir dari britannica.com, Kamis Putih berasal dari bahasa Inggris Pertengahan yang diambil dari lagu Latin yang dinyanyikan di gereja-gereja Katolik Roma pada hari itu: "Mandatum novum do vobis" ("perintah baru yang Kuberikan kepadamu"; Yohanes 13:34). 

Melansir dari catholic.org, Liturgi Kamis Putih dirayakan pada malam hari karena Paskah dimulai pada saat matahari terbenam. Hal tersebut juga menunjukkan sebuah nilai yang diberikan Tuhan kepada kerendahan hati dalam pelayanan, dan perlunya pembasuhan dengan air (simbol pembaptisan) dalam Mandatum, atau pembasuhan yang dilakukan oleh  Yesus terhadap kaki para murid-Nya. Hal itulah yang membuat penamaan Kamis Putih hingga saat ini. 

Dalam Perjamuan Malam Terakhir, Yesus memecah-mecahkan roti dan memberikannya kepada para murid-Nya, sambil mengucapkan kata-kata, "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu." Selanjutnya, Dia memberikan sebuah cawan berisi anggur. Dia kemudian berkata, "Inilah darah-Ku..." Diyakini bahwa mereka yang makan daging dan darah Kristus akan memiliki hidup yang kekal.

Sejak tahun 1956, Kamis Putih dirayakan di gereja-gereja Katolik Roma dengan liturgi ekaristi pagi untuk konsekrasi minyak suci untuk tahun yang akan datang dan liturgi malam untuk memperingati perayaan Ekaristi dengan komuni umum. Selama liturgi malam, hosti disucikan untuk perjamuan pada Jumat Agung dan upacara pembasuhan kaki dilakukan oleh selebaran dengan cara membasuh kaki 12 orang untuk mengenang peristiwa pembasuhan kaki Kristus kepada para muridnya saat itu. 

Dilansir dari learnreligions.com, secara tradisional adanya Kamis Putih ini merupakan hari dimana umat yang perlu diberi perdamaian oleh Gereja untuk menerima Perjamuan Kudus di hari Minggu Paskah agar dapat dibebaskan dari dosa-dosa yang dimiliki. Sejak abad kelima Masehi, sudah menjadi kebiasaan bagi uskup untuk menguduskan minyak suci atau krisma untuk semua gereja di keuskupannya. 

Ada begitu banyak simbol dari adanya peristiwa Kamis Putih ini. Peristiwa Perjamuan Malam Terakhir Yesus ini telah menghasilkan karya seni dan sastra yang luar biasa, seperti jendela kaca patri yang megah di katedral Chartres, Perjamuan Terakhir Leonardo yang sangat populer pada abad ke-16, dan kenangan yang disebut dengan Kamis Putih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini