Bisnis.com, MEDAN – Potensi komoditas manggis yang berasal dari Sibolangit, Sumatra Utara (Sumut) menuju gerbang ekspor tampaknya semakin menjanjikan.
Karantina Pertanian Belawan memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada petani manggis di Sibolangit untuk memasarkan produknya ke kancah internasional.
Diketahui Sibolangit yang berada di Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah pengembangan budi daya tanaman manggis di Sumut. Di samping kondisi tanah yang sesuai, pemerintah daerah setempat juga sangat mendukung pengembangan komoditas tersebut sehingga penanam manggis di daerah ini sudah mencapai seluas 46 hektare (Ha).
"Selama ini buah manggis Sibolangit ini hanya rutin dipasarkan secara domestik, sekarang sudah berpeluang ekspor yang sangat menjanjikan, " ujar Kepala Karantina Pertanian Belawan Lenny Hartati, Selasa (4/4/2023).
Berdasarkan data dari Ketahanan Pangan, dan Hortikultura tahun 2022, Lenny menilai dari lahan seluas 46 Ha itu dapat menghasilkan sekitar 79 ton hasil produksi manggis setiap kali panen.
Dikatakan Lenny, sudah ada tiga kelompok tani di Sibolangit kebun manggis yang sudah teregistrasi yaitu, kelompok tani Suka Maju, kelompok tani Makmur dan kelompok Tani Bukum.
Saat memberikan pendampingan melalui bimtek pada Kamis (30/3) lalu, Lenny menerangkan selain kelompok tani yang teregistasi, sudah ada rumah kemas buah manggis yang telah diregistrasi Badan Karantina Pertanian (Barantan) yaitu PT. Erga Buana Kencana.
“Dengan adanya registrasi kebun dan rumah kemas manggis, nanti akan mudah menembus pasar ekspor,” ujar Lenny.
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang menyebutkan sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Mentan Syahrul Yasin Limpo untuk mengawal Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) supaya ekspor komoditas pertanian meningkat dimana produk lokal seperti manggis harus dipacu atau didorong supaya jadi komoditas ekspor.
“ini adalah tugas kami untuk melakukan pendampingan dan akan terus mendorong pelaku usaha meningkatkan kemampuan produksi dan kualitas produknya, pungkas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel