Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah resmi melakukan pemecahan saham yang beredar atau stock split dengan rasio 1:2 dan memakai harga saham baru di perdagangan.
Pada perdagangan sesi I Selasa (4/4/2023), harga saham BMRI terparkir di level Rp5.250 per lembar saham. Kemudian pada penutupan perdagangan hari ini (4/4/2023), harga saham BMRI berada di level Rp5.175 per lembar, turun 1,43 persen dalam 24 jam terakhir.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Senin (3/4/2023) harga saham BMRI ditutup di level Rp10.525 per lembar.
Sebelum melakukan stock split, nilai nominal saham BMRI mencapai Rp250 per saham dengan jumlah saham 46,66 miliar lembar. Kemudian, nilai nominal saham BMRI jadi Rp125 per saham dengan jumlah saham sebesar 93,33 miliar lembar setelah stock split.
Jumlah saham BMRI dalam modal dasar juga bertambah dari semula 64 miliar lembar menjadi 128 miliar lembar pasca stock split.
Pada aksi stock split ini, saham seri A dwiwarna tetap dipertahankan satu saham. Kemudian, sisanya diperhitungkan menambah jumlah saham seri B milik Negara Republik Indonesia dan tetap menjadi pemegang saham pengendali perseroan.
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan aksi tersebut akan banyak berdampak ke sisi likuiditas, karena dengan harga yang lebih murah menjadi lebih mudah diperdagangkan.
"Kemudian terjadi peningkatan transaksi yang menguntungkan bagi para broker," katanya kepada Bisnis pada Selasa (4/4/2023).
Dia mengatakan harga saham BMRI memang prospektif. Namun, prospek harga saham BMRI tidak hanya dipengaruhi oleh stock split, tapi juga sentimen atau proyeksi atas kinerja pada masa depan.
Menurutnya, prospek fundamental saham BMRI masih sangat menarik bagi investor.
"Prospek fundamentalnya sendiri sangat menarik karena sektor perbankan saat ini masih menjadi ujung tombak dari recovery ekonomi," ujar Wawan.
Tujuan Stock Split BMRI
Sebelumnya, Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha juga mengatakan langkah stock split itu diambil perseroan guna meningkatkan likuiditas saham dan memperluas aksesibilitas investor dalam berinvestasi.
"Kami berharap dengan stock split ini investor akan lebih mudah untuk berinvestasi pada saham BMRI dan turut mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan,” kata Rudi.
Keputusan stock split juga, menurutnya, merupakan strategi perseroan dalam menjaga stabilitas harga saham. Ke depan, dia menegaskan Bank Mandiri akan tetap fokus pada pertumbuhan bisnis dan peningkatan kinerja keuangan di tengah tantangan ekonomi.
Sebagaimana diketahui, aksi stock split sebenarnya bukan menjadi yang pertama dilakukan BMRI. Pada 13 September 2017 perseroan telah menjalankan aksi stock split dengan rasio sebesar 1:2.
Saat itu, saham BMRI yang diperdagangkan menjadi Rp6.700 per lembar dari harga sebelum stock split pada kuartal III/2017 Rp13.400 per lembar.
Sebelumnya, Direkur Utama BMRI Darmawan Junaidi menjelaskan bahwa keputusan tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Keputusan pemecahan saham ini tentunya telah melalui proses dan kajian yang mendalam untuk turut meningkatkan minat investasi, dan pada saat yang sama, juga meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri,” jelasnya, dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, stock split BMRI dilakukan sebagai upaya perluasan distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham sehingga mencapai trading range yang optimal untuk menjangkau berbagai lapisan investor.
Berikut jadwal dan tata cara pelaksanaan stock split saham BMRI
- Pengumuman Jadwal Pelaksanaan Pemecahan Saham: 29 Maret 2023
- Akhir perdagangan dengan nilai nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi: 3 April 2023
- Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar regular dan pasar negosiasi: 4 April 2023
- Tanggal penentuan daftar pemegang saham dan rekening efek yang berhak atas saham hasil pemecahan saha, (recording date): 5 April 2023
- Periode peniadaan perdagangan di pasar tunai (suspensi) selama 2 hari bursa: 4-5 April 2023
- Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai: 6 April 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel