Arsy Buana (HAJJ) Bidik Pertumbuhan Pendapatan 20 Persen Usai IPO

Bisnis.com,05 Apr 2023, 15:47 WIB
Penulis: Artha Adventy
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten travel haji dan umroh PT Arsy Buana Travelindo Tbk. (HAJJ) menargetkan pendapatan naik 15 persen hingga 20 persen dengan kenaikan laba sebesar 6-8 persen sepanjang 2023.

Direktur Utama HAJJ Saipul Bahri menjelaskan target pendapatan dan laba tersebut berdasarkan dengan laporan keuangan per September 2022, di mana layanan land arrangement menjadi penyokong pendapatan hingga 55 persen.

“Kinerja tahun lalu ditopang oleh land arrangement yang lebih banyak, hampir sekitar 55 persen. Sisanya di penerbangan dan akomodasi hotel,” katanya saat ditemui Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (5/4/2023).

Jika melihat prospektus HAJJ, pada September 2022 HAJJ membukukan pendapatan sebesar Rp189,72 miliar. Sementara itu, laba bersih HAJJ sebesar Rp5,83 miliar. Pada periode sebelumnya, HAJJ terpantau membukukan rugi sebesar Rp1,19 miliar.

Setelah pelaksanaan , Saipul mengatakan IPOpihaknya akan menambah ketersediaan jumlah kamar di Makkah yang saat ini sudah ada 800 kamar di tiga hotel mitra. Hal tersebut untuk menampung jumlah jamaah yang diprediksi akan meningkat tahun ini.

“Sekarang [jamaah] sudah berangkat semua. Hotel sudah sold out, okupansi penuh,” lanjut Saipul.

Selain memiliki tiga mitra hotel dengan 800 kamar, HAJJ juga bermitra dengan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) sebanyak 112 klien. HAJJ melayani reservasi hotel, penerbangan ataupun kebutuhan land arrangement.

Mengutip prospektus, HAJJ baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak 687,10 juta saham atau 29,99 persen dari modal disetor dan ditempatkan dengan harga Rp140 per saham. Alhasil dana segar yang diraup HAJJ sebesar Rp96,19 miliar.

Perihal penggunaan dana, HAJJ akan menggunakan sebesar 60 persen untuk reservasi tiket pesawat dan 40 persen lainnya akan digunakan untuk reservasi slot kamar hotel.

Rencana penggunaan dana untuk modal kerja tersebut dilakukan dalam rangka kegiatan operasional perseroan sehari-hari dan untuk menunjang kegiatan usaha perseroan.

Sementara itu, perjanjian dengan pihak penyedia tiket pesawat dan slot kamar hotel akan ditandatangani setelah perseroan mendapatkan dana IPO. Adapun, rencana realisasi penggunaan dana ini akan dilaksanakan pada kuartal II sampai dengan kuartal III/2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini