Bisnis.com, JAKARTA — Asuransi umum dalam holding Indonesia Financial Group (IFG), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) membukukan total laba komprehensif senilai Rp1,33 triliun sepanjang 2022. Laba yang diperoleh Jasindo melesat hingga 83 kali lipat jika dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2021.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Rabu (5/4/2023), laba komprehensif Jasindo meningkat hingga 8.178,60 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode sebelumnya hanya bernilai Rp16,06 miliar.
Secara detail, perolehan laba komprehensif Jasindo berasal dari pendapatan komprehensif lain yang naik 15.756,10 persen yoy atau naik 158 kali lipat. Per akhir 2022, pos ini mampu menyumbang Rp1,1 triliun dari sebelumnya bernilai Rp6,93 miliar.
Sementara itu, laba setelah pajak Jasindo terkerek hingga 2.429,10 persen yoy menjadi Rp231,05 miliar pada kuartal IV/2022, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,13 miliar.
Jika dilihat dari pos lainnya, total pendapatan premi Jasindo menyusut 18,31 persen yoy. Nilainya turun dari Rp3,97 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp3,25 triliun pada 31 Desember 2022.
Sementara itu, premi bruto perusahaan juga susut 17,12 persen yoy menjadi Rp3,09 triliun. Alhasil, premi neto Jasindo juga turun 37,77 persen yoy menjadi Rp944,27 miliar.
Sampai 31 Desember 2022, Jasindo mencatatkan peningkatan pada klaim bruto sebesar 62,59 persen yoy. Artinya, klaim bruto perusahaan naik dari Rp2,31 triliun menjadi Rp3,75 triliun.
Adapun, total aset yang dimiliki Jasindo tumbuh 12,89 persen yoy menjadi Rp15,44 triliun. Jika dibandingkan dengan posisi 2021, aset perusahaan bernilai Rp13,68 triliun.
Sementara itu, jumlah utang yang ditanggung perusahaan meningkat 12,75 persen yoy menjadi Rp3,25 triliun. Sedangkan jumlah liabilitas turun 2,01 persen yoy menjadi Rp12,49 triliun.
Beranjak ke indikator kesehatan keuangan, Jasindo mencatatkan rasio tingkat solvabilitas (risk-based capital/RBC) berada di angka 149,57 persen pada 2022. Kondisi itu membaik jika dibandingkan dengan periode 2021 yang terkontraksi -84,85 persen.
Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo Diwe Novara dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa membaiknya RBC perusahaan disokong oleh dukungan dari berbagai pihak, mulai dari stakeholder, pemegang saham, OJK, hingga kepercayaan klien Jasindo.
“Angka 149,57 persen itu diperoleh dari inisiatif strategi, yaitu restrukturisasi kredit sebagai penyehatan keuangan Jasindo, divestasi saham Mandiri Inhealth dan Tokio Marine Indonesia, dan revaluasi aset,” kata Diwe di Jakarta, Selasa (4/4/2023).
Diwe menuturkan bahwa Indonesia Financial Group (IFG) selaku holding BUMN asuransi dan penjaminan juga memberikan shareholder loan sebesar Rp250 miliar untuk pencapaian RBC Jasindo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel