Bisnis.com, JAKARTA - Tak hanya menjelang mudik, permintaan masyarakat terhadap mobil bekas akan tinggi setelah lebaran.
Hal ini disampaikan oleh pemilik diler mobil Jordy Mobil, Andi Supriadi yang mengatakan bakal ada peningkatan penjualan setelah lebaran. Namun, perbedaannya dengan penjualan mobil bekas menjelang mudik, pada gelombang ini pembeli kebanyakan datang untuk mengganti unit.
"Kalau saya lihat begini, tren-nya itu bukan pas mau lebaran saja, habis lebaran juga masyarakat dalam beberapa tahun lalu cari mobil. Kalau ini trennya ganti unit, biasanya upgrade ya," kata Andi kepada Bisnis, dikutip Rabu (5/4/2023).
Dia menjelaskan bahwa pemikiran untuk tidak membeli mobil menjelang lebaran karena harga naik sudah tidak berlaku untuk saat ini. Pasalnya, setelah lebaran juga harga mobil bekas akan tetap meningkat.
"Ini biasanya kan pedagang mobil menjelang lebaran bisa dibilang berhenti menjual, dan biasanya masyarakat akan menunda setelah lebaran karena dianggap bakal murah. Tapi sekarang tidak seperti itu, habis lebaran pun harga mobil bekas tetap naik, karena dari beberapa tahun orang habis lebaran itu cari mobil," paparnya.
Adapun, kata Andi, peningkatan harga mobil saat ini bisa meningkat 5-10 juta. Peningkatan ini terjadi pada mobil yang sudah tidak diproduksi oleh pabrikan otomotif, seperti Honda Freed.
"Kenaikan harga ada ya karena kan yang beli juga naik, yang paling signifikan itu Honda Freed karena mobilnya discontinue dan mobil ini 3 baris dan banyak dicari orang. Selain itu, ada juga Calya dan Xpander, bisa naik Rp5 juta sampai Rp10 juta," tambahnya.
Pada intinya, menurut Andi, permintaan mobil bekas paling banyak digemari masyarakat Indonesia adalah mobil dengan tiga baris yang dibanderol Rp200 juta ke bawah, seperti Xpander, Mobilio, Ertiga, dan Calya.
"Intinya trennya ini cari mobil tiga baris dengan posisi harga di bawah Rp200 juta, tapi yang lebih banyak itu dibawah 150 juta kaya mobilio, ertiga, calya, ini lagi meningkat demandnya. Xpander juga ada cuman kan dia harganya kan 200 juta an, ini juga banyak tapi masih kalah sama yang 150 juta," tutup Andi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel