KPMG hingga Goldman Sachs Digugat Terkait Kebangkrutan Silicon Valley Bank

Bisnis.com,09 Apr 2023, 11:59 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Seorang pekerja (tengah) memberi tahu orang-orang bahwa kantor pusat Silicon Valley Bank ditutup pada hari Jumat (10/3/2023) di Santa Clara, California. SVB ditutup pagi itu oleh regulator California dan berada di bawah kendali Federal Deposit Insurance Corporation AS. Dok Fortune

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pihak digugat bersalah atas bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB). Beberapa di antaranya kantor auditor KPMG International Limited, Goldman Sachs Group Inc., Bank of America Corp, dan Morgan Stanley & Co.

Melansir laman Bloomberg, Minggu (9/4/2023) tuntutan tersebut diajukan pada Jumat, 7 April 2023 waktu setempat tersebut di pengadilan federal di San Francisco. Laporan menunjukkan Chief Executive Officer Silicon Valley Bank Greg Becker dan direktur serta pejabat bank lainnya sebagai tergugat.  

Tuntutan tersebut tampaknya menjadi yang pertama menargetkan auditor dan penjamin emisi bank. Menurut gugatan para bank dan auditor salah menyampaikan posisi neraca, likuiditas, dan kondisi perusahaan di pasar. 

Para eksekutif, auditor dan penjamin emisi disebut mengecilkan dan menyembunyikan besarnya risiko yang dihadapi bank, yang menggerogoti nilai portofolio sekuritasnya sendiri.

Selain itu, gugatan tersebut juga mengklaim penjamin emisi mengeluarkan pernyataan pendaftaran yang menyesatkan pada penawaran saham bank yang berisi fakta material yang tidak benar. 

Sementara itu dugaan tanggung jawab KPMG, dijelaskan secara lebih rinci, sebagian didasarkan pada fakta bahwa KPMG menandatangani laporan tahunan SVB 2022 dua minggu sebelum penutupan pasar 8 Maret, menurut gugatan tersebut. 

Saat itulah bank mengatakan berusaha mengumpulkan US$2,25 miliar untuk mengatasi masalah likuiditasnya, dan mengumumkan kerugian sekitar US$1,8 miliar atas penjualan sekuritasnya sendiri.

 “Meskipun simpanan SVB mulai menurun pada tahun 2022, turun US$25 miliar selama sembilan bulan terakhir tahun 2022 dan mengurangi likuiditas SVB, KPMG tidak mengidentifikasi risiko yang terkait dengan penurunan simpanan SVB atau kemampuan SVB untuk menahan sekuritas utang hingga jatuh tempo dalam laporannya,” tulis gugatan. 

Selain itu, laporan audit KPMG tampak diam tentang apakah ada keraguan substansial tentang kemampuan bank untuk melanjutkan kelangsungan usaha untuk jangka waktu yang wajar.

Departemen Kehakiman, Komisi Sekuritas dan Pertukaran, dan Federal Reserve tengah memeriksa masalah seputar keruntuhan SVB, termasuk penjualan saham oleh pejabat dan tidak adanya petugas risiko di bank untuk sebagian besar tahun 2022, menurut orang yang mengetahui masalah tersebut. 

Tidak seorang pun di bank telah dituduh melakukan kesalahan dan penyelidikan dapat berakhir tanpa tuntutan atau tuntutan hukum.

KPMG, Goldman Sachs, Bank of America, Morgan Stanley dan Keefe, Bruyette & Woods, Inc., yang disebutkan sebagai tergugat penjamin emisi, tidak membalas email Bloomberg pada Jumat malam waktu setempat untuk dimintai komentar atas gugatan tersebut.

SVB diketahui runtuh bulan lalu menyusul taruhan pada obligasi yang kehilangan nilainya karena suku bunga naik. Klien modal venturanya kemudian mulai menarik simpanan secara massal. 

Memaksa pemberi pinjaman untuk menjual aset dengan kerugian dan memicu kepanikan di bank. Perusahaan induk SVB mengajukan kebangkrutan Bab 11.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini