Bersih-bersih Aset Bermasalah, KB Bukopin (BBKP) Masih Merugi

Bisnis.com,09 Apr 2023, 20:22 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Jakarta, Selasa (28/6/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) masih membukukan kerugian pada 2022, bahkan membengkak 118,58 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp5,03 triliun, dibandingkan rugi pada 2021 sebesar Rp2,3 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Minggu (9/4/2023), KB Bukopin sebenarnya mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 26,51 persen yoy menjadi Rp1,04 triliun pada 2022. Namun, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) membesar dari Rp1,04 triliun pada 2021 menjadi Rp3,93 triliun pada 2022.

Rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) per 31 Desember 2022 BBKP menjadi 226,22 persen, naik 5.502 basis poin (bps). Semakin besar BOPO menunjukkan semakin tidak efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.

Selain itu, pendapatan berbasis komisi atau fee based income Bank KB Bukopin juga menyusut 76,8 persen yoy menjadi Rp50,06 miliar.

Rasio profitabilitas KB Bukopin turut tertekan. Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) KB Bukopin turun dari minus 4,93 persen pada 2021 menjadi minus 6,27 persen pada 2022. Kemudian, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) turun dari minus 36,01 persen pada 2021 menjadi minus 82,58 persen pada 2022.

Bank yang kini dikendalikan KB Kookmin Bank ini juga mencatatkan penurunan penyaluran kredit 16,26 persen yoy menjadi Rp45,41 triliun pada 2022. Meski begitu aset emiten bank berkode BBKP ini naik tipis dari Rp89,21 triliun pada 2021 menjadi Rp89,99 triliun pada 2022.

Penyusutan kredit terjadi seiring dengan upaya bank memperbaiki kualitas aset. Tercatat rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross Bank KB Bukopin turun dari 10,66 persen pada 2021 menjadi 6,56 persen pada 2022. 

Begitu juga dengan NPL net Bank KB Bukopin yang turun dari 4,91 persen pada 2021 menjadi 4,84 persen pada 2022.

Pada sisi pendanaan, BBKP telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp51,96 triliun pada 2022, turun 6,91 persen yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) bank juga turun 13,03 persen yoy menjadi Rp10,53 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini