Bisnis.com, JAKARTA - Inalllilahi wainaillahi rojiun. Saya mengucapkan turut berduka sedalam-dalamnya atas meninggalnya Rahmat Waluyanto, mantan Wakil Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Beliau merupakan orang sederhana yang sangat berkontribusi pada industri finansial di Indonesia.
Sekira pada 2002, saya pertama kenal Pak Rahmat ketika beliau menjabat Kepala Subdirektorat Manajemen Portofolio Pusat Manajemen Obligasi Negara.
Saat itu, Indonesia belum mengenal instrumen obligasi negara yang dijual dipasar perdana. Adanya baru obligasi rekap bank-bank yang nyaris rontok akibat krisis 1998.
Pak rahmat mudah ditemui dikantornya di Graha Sawala, Gedung AA Maramis II, Jakarta Pusat. Gedung tersebut tempat biasanya wartawan Forkem nongkrong. Rahmat Waluyanto sangat dermawan dan tak pernah ragu untuk berbagi ilmu dan informasi soal obligasi, terutama obligasi rekap yang mulai diperdagangkan di pasar sekunder.
Beliaulah yang merintis Pusat Manajemen Obligasi Negara (PMON), sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan yang betugas mengelola obligasi negara.
Bagi wartawan muda seperti saya, mempelajari pasar surat utang itu PR banget dan butuh konsentrasi. Namun, hal tersebut ternyata dapat dilalui lantaran Pak Rahmat merupakan sosok guru yang sabar. Dia bahkan dengan senang hati menjelaskan beda par value dan harga pasar kepada wartawan.
Karir Pak Rahmat kian berkilai selama di PMON. Posisi beliau naik jadi direktur, bahkan mencapai puncak sebagai Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu. Pak Rahmat secara Ex Officio juga menjadi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewakili Kemenkeu.
Rasanya, geliat pasar obligasi negara yang ramai dan begitu likuid sekarang, salah satunya adalah kontribusi Pak Rahmat. Obligasi yang dijual, kini selalu laris manis tanjung kimpul, baik yang jenis ritel maupun bukan.
Suatu ketika, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk mendapatkan obligasi negara di pasar perdana sekarang sudah sangat mudah. Bahkan, kata Sri Mulyani, lebih sulit dari mendapatkan tiket konser artis Korea atau Kpop.
Hari ini, kita mendengar berita duka itu berasal dari Cimahi. Beliau pergi di usia 66 tahun yang bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Semoga amal ibadah Pak Rahmat diterima Illahi.. Amin YRA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel