Saham Free Float Bank IBK (AGRS) Berpotensi Terdilusi

Bisnis.com,10 Apr 2023, 12:39 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Bank IBK Indonesia/Dokumen Bank IBK Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) mengumumkan akan menggelar aksi korporasi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD V) atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 13,18 miliar (13.814.688.390) helai saham baru. Rencana tersebut akhirnya berpotensi menggerus porsi kepemilikan saham publik (free float).

Mengacu pada prospektus yang dibagikan perseroan, apabila sisa HMETD yang ditawarkan dalam PMHMETD V ini tidak dilaksanakan seluruhnya oleh para pemegang saham publik maka struktur kepemilikan saham masyarakat akan terdilusi menjadi 5,94 persen.

Sebagaimana diketahui, dalam ketentuan V Peraturan Bursa No.1-A terkait free float ditetapkan bahwa agar emiten tetap tercatat pada laman bursa, jumlah saham free float paling sedikit harus dimiliki perseroan yakni 50 juta saham atau sekitar 7,5 persen dari jumlah saham tercatat.

Apabila demikian, AGRS dinilai tidak memenuhi ketentuan tersebut. Menjawab hal itu, manajemen Bank IBK Indonesia melalui Lee Dae Sung selaku Direktur dan Alexander Frans Rori selaku Direktur Kepatuhan perseroan menyampaikan bahwa pihaknya optimis pemilik saham publik akan turut menyerap saham yang dikeluarkan dalam PMHMETD V.

"Perseroan berkeyakinan bahwa pemegang saham publik akan melaksanakan haknya, mengingat harga pelaksanaan sebesar Rp100 berada di bawah nilai buku per saham sebesar Rp151 berdasarkan laporan keuangan audit perseroan per 31 Desember 2022," jelasnya dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (10/4/2023).

Namun, apabila dalam realisasinya kepemilikan saham publik tetap tergerus hingga melebihi batas porsi yang ditetapkan oleh BEI, perseroan telah menyiapkan skenario lain sebagai strategi jangka pendek untuk mengatasi hal tersebut.

"Jika perseroan tidak memenuhi ketentuan dimaksud setelah pelaksanaan PUT V, maka pemegang saham pengendali akan melakukan penjualan sebagian saham miliknya ke publik (refloat)," pungkasnya.

Sebelumnya, Bank IBK Indonesia mantap mengumumkan akan menggelar PMHMETD V yang periode pelaksanaan perdagangannya akan berlangsung pada 11 Juli 2023 mendatang.

Seluruh saham baru yang akan diterbitkan tersebut ditawarkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100 per helai. Sehingga, jumlah dana yang diperoleh dari PMHMETD V dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp1,38 triliun.

Lebih lanjut,  Industrial Bank of Korea (IBK), selaku pemegang saham utama perseroan yang memiliki 25,22 miliar (25.227.362.385) helai saham berhak untuk memperoleh 12.61 miliar (12.613.681.192) saham baru. 

Hanya saja, berdasarkan surat pernyataan tertanggal 2 Maret 2023, IBK menyatakan hanya akan melaksanakan sebagian haknya atau sebanyak-banyaknya yakni 10 miliar helai saham. Sehingga, kepemilikan saham IBK menjadi sebanyak-banyaknya 84,96 persen.

Selanjutnya, IBK akan mengalihkan sebagian haknya kepada PT Bumi Indawa Niaga (BIN) sebanyak-banyaknya yakni 45 juta helai saham  dengan dilengkapi bukti kecukupan dana dari BIN berupa account statement Bank Maybank tanggal 6 Maret 2023.

"Apabila saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD V ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang bukti HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional," Pungkas manajemen.

Adapun, apabila masih juga terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini