KB Bukopin (BBKP) Raup Pendapatan Bunga Bersih Rp1,04 Triliun pada 2022

Bisnis.com,10 Apr 2023, 13:19 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Jakarta, Selasa (28/6/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) berhasil membukukan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Rp1,04 triliun pada 2022, tumbuh 26,51 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Senin (10/4/2023), pertumbuhan pendapatan bunga bersih perseroan didorong oleh adanya penyusutan beban bunga 9,11 persen yoy menjadi Rp3,07 triliun.

Dengan begitu, BBKP mencatatkan peningkatan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) 17 basis poin (bps) menjadi 1,17 persen per 31 Desember 2022.

Bank KB Bukopin juga mencatatkan efisiensi pada sejumlah beban, seperti beban tenaga kerja yang menyusut 33,53 persen yoy menjadi Rp734,43 miliar. Kemudian, beban promosi turun 44,54 persen yoy menjadi Rp48,72 miliar. Lalu, beban lainnya menyusut 11,11 persen yoy menjadi Rp1,68 triliun.

Sementara itu, meski kinerja pendapatan bunga moncer diiringi efisiensi biaya, Bank KB Bukopin mencatatkan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) yang membesar dari Rp1,04 triliun pada 2021 menjadi Rp3,93 triliun pada 2022. Alhasil, emiten bank berkode BBKP ini masih membukukan rugi pada 2022 sebesar Rp5,03 triliun.

Bank yang kini dikendalikan KB Kookmin Bank ini juga mencatatkan penurunan penyaluran kredit 16,26 persen yoy menjadi Rp45,41 triliun pada 2022. Meski begitu aset emiten bank berkode BBKP ini naik tipis dari Rp89,21 triliun pada 2021 menjadi Rp89,99 triliun pada 2022.

Penyusutan kredit terjadi seiring dengan upaya bank memperbaiki kualitas aset. Tercatat rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross Bank KB Bukopin turun dari 10,66 persen pada 2021 menjadi 6,56 persen pada 2022. 

Begitu juga dengan NPL net Bank KB Bukopin yang turun dari 4,91 persen pada 2021 menjadi 4,84 persen pada 2022.

Sebelumnya, Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong mengatakan perseroan memang berupaya mencapai status bank bersih dengan terus membersihkan kredit bermasalah yang masih menghantui perusahaan.

“Kami berencana membersihkan sekitar Rp10 triliun [kredit macet], bisa melalui bulk sales atau penerbitan obligasi syariah atau sukuk,” ujar Robby dalam paparan publik beberapa waktu lalu.

Upaya membersihkan kredit macet perseroan ditempuh dengan menjual seluruh atau sebagian barang perusahaan milik debitur atau bulk sales melalui likuiditas tertentu atau obligasi syariah (sukuk).

Dalam aksi bersih-bersih kredit macet ini, perseroan juga telah menggandeng PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk mengelola aset berkualitas rendah melalui skema asset swap.

Selain itu, BBKP membangun sistem manajemen hari tunggakan day past due (DPD) secara sistematis sebagai strategi lanjutan untuk memperbaiki kualitas kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini