Jika Nego Bunga Kereta Cepat Mentok di 3,4 Persen, Luhut: Tetap Oke!

Bisnis.com,10 Apr 2023, 14:41 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan menerima jika bunga pinjaman biaya Kereta Cepat Jakarta Bandung tetap 3,4 persen kendati negosiasi dengan China masih dilakukan agar bisa menjadi 2 persen.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan kedua negara masih menegosiasikan besaran bunga, struktur penjaminan dan tenor pinjaman tersebut.

Dia menuturkan saat ini Pemerintah China menawarkan bunga sebesar 3,4 persen untuk dana pinjaman tersebut. Meski demikian, Pemerintah Indonesia masih akan terus berupaya untuk menegosiasikan besaran bunga tersebut hingga ke kisaran 2 persen.

Adapun, Luhut menargetkan negosiasi terkait dengan bunga pinjaman ini dapat diselesaikan dalam beberapa pekan ke depan.

“Kalau misalnya bunga fix nya pada 3,4 persen kita tetap oke dan tidak ada masalah dalam kemampuan pembayarannya,” jelas Luhut, Senin (10/3/2023).

Sebelumnya, Indonesia dan China telah menyepakati besaran dana pinjaman yang akan digunakan untuk membayar pembengkakan biaya (cost overrun) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sebanyak US$560 juta atau Rp8,3 triliun.

Luhut menjelaskan, dalam kunjungannya ke China pada 4-6 April 2023, pihaknya telah menyepakati besaran dana pinjaman dari China Development Bank (CDB). Pinjaman tersebut nantinya akan digunakan untuk membayar sebagian dari cost overrun yang telah disepakati sebesar US$1,2 miliar.

“Kita sudah sepakat dana yang akan dipinjam itu sekitar US$560 juta,” kata Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini