Ini Isi Dokumen Intel AS yang Bocor, Biang Kerok Diburu Pentagon

Bisnis.com,11 Apr 2023, 12:12 WIB
Penulis: Jessica Gabriela Soehandoko
Komplek Pentagon di Washington, AS, tampak dari atas pesawat Air Force One, 29 Maret 2018./REUTERS-Yuri Gripas - RC125AF3E6D0

Bisnis.com, JAKARTA - Dokumen rahasia intelijen Amerika Serikat bocor di media sosial beberapa waktu lalu. Kejadian ini memicu Departemen Pertahanan AS melakukan penyelidikan resmi. 

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (11/4/2023), dokumen intelijen awal yang bocor berfokus pada sikap AS mengenai perang di Ukraina. Terdapat beberapa dokumen yang diberi tanda “Rahasia” atau “Sangat Rahasia”.

Berdasarkan informasi Bellingcat, media investigasi independen, dokumen tersebut muncul di situs-situs internet tak dikenal, meliputi saluran Minecraft di media sosial Discord. 

Dokumen tersebut kemudian mendorong perhatian lebih besar ketika ditemukan dan diposting di 4Chan dan grup pro-rusia di aplikasi Telegram. 

Sementara itu, Rusia sempat dituduh menjadi biang kerok bocornya dokumen rahasia militer Amerika Serikat.

Pentagon, pada hari Senin mengatakan bahwa dokumen tersebut mirip dengan laporan harian yang diberikan kepada para pemimpin senior dan juga pembaruan intelijen, meskipun ada beberapa ketidakakuratan. 

Ini membuat dugaan liar muncul jika ada kemungkinan yang membocorkan dokumen rahasia adalah penduduk AS sendiri, bukannya Rusia seperti yang semua dituduhkan.

Dalam dokumen tersebut diketahui bahwa terdapat tanda klasifikasi NONFORN, yang dimaksud bahan tersebut tidak dapat dibagikan dengan agensi intelijen asing. 

Isi dokumen intelijen AS yang bocor mencakup berbagai topik sensitif mengenai perang Rusia-Ukraina. Berikut perincian mengenai isi dokumen rahasia yang bocor tersebut, seperti dikutip dari Reuters:

Mengutip dari Reuters (11/4), Pejabat AS yakin bahwa sebagian besar materi tersebut adalah asli. 

Namun tampaknya beberapa sudah diubah untuk menunjukan perkiraan AS yang meningkat untuk korban medan perang Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022, serta jumlah pasukan Rusia yang ‘diremehkan’. 

Kemudian, tidak jelas dokumen mana yang mungkin telah ‘digarami’ dengan informasi yang salah, dan apakah dapat menjadi bagian dari operasi misedukasi Rusia atau skema Amerika Serikat untuk menyesatkan Moskow tentang rencana perang Kyiv.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini