Bisnis.com, JAKARTA - Pemberitaan mengenai dana pensiun (dapen) BUMN bermasalah yang membutuhkan talangan senilai Rp12 triliun menjadi berita terpopuler di Kanal Finansial Bisnis.com.
Nilai tu hampir dua kali lipat dari bailout penyelamatan Bank Century pada 2008 silam, senilai Rp6,7 triliun.
Berita terpopuler lainnya yaitu anggota DPR dari Fraksi PKS menyatakan belum menemukan alasan untuk membenarkan pemberian PMN Rp3 triliun untuk menyelesaikan pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya ke IFG Life.
Berikut daftar selengkapnya 5 berita terpopuler di Kanal Finansial Bisnis.com:
1. Dapen BUMN Bermasalah Butuh Talangan Rp12 Triliun, Dua Kali Lipat dari Bank Century
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan dana pensiun pelat merah bermasalah membutuhkan suntikan modal dengan total mencapai Rp12 triliun.
Jumlah talangan jumbo ini terhitung jumbo, dalam catatan bisnis nilai ini hampir dua kali lipat dari talangan penyelamatan Bank Century yang menggegerkan Tanah Air pada 2008 lalu sebesar Rp6,7 triliun.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menuturkan bahwa suntikan dana Rp12 triliun itu merupakan hasil perhitungan yang berasal dari rasio kecukupan dana (RKD) milik 65 persen dana pensiun BUMN bermasalah.
2. Fraksi PKS Tolak PMN Rp3 Triliun untuk Pengalihan Polis Jiwasraya ke IFG Life
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempertanyakan rencana BUMN yang meminta tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp3 triliun.
Tambahan modal tersebut untuk menyelesaikan pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya ke IFG Life.
Anggota Komisi VI DPR dari fraksi PKS Nevi Zuairina mengatakan pihaknya belum menemukan pembenaran untuk memberikan PMN terkait Jiwasraya melalui PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau IFG. Menurutnya, PMN yang dialokasikan untuk BUMN yang tidak memiliki masalah kejahatan.
3. PMN Lagi! Jalan Berliku Penyelesaian Kasus Jiwasraya Lewat IFG Life
Holding BUMN penjaminan dan asuransi atau Indonesia Financial Group (IFG) memaparkan update pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya (Jiwasraya) ke anak usahanya IFG Life.
Diketahui, total liabilitas polis yang harus dipindahkan ke IFG Life sebesar Rp38,2 triliun. Perusahaan meminta dilakukan tambahan modal negara (PMN) lagi, setelah pada 2021 dan 2022 disuntik dana pajak sebesar Rp20 triliun.
Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko mengatakan bahwa yang sudah berhasil dipindahkan sebesar Rp30,8 triliun sampai Maret 2023. Pengalihan polis tersebut didukung oleh Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp20 triliun, fundraising Rp6,7 triliun, dan pemindahan aset Jiwasraya Rp7,8 triliun.
4. Mantap! Perbankan Syariah Kumpulkan Total Aset Rp802,26 Triliun
Industri perbankan syariah berhasil mengumpulkan total aset sebesar Rp802,26 triliun sepanjang 2022.
Pembiayaan yang Diberikan (PyD) mencapai Rp508,87 triliun dan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun yakni Rp619,51 triliun.
Direktur Pengaturan dan Pengembangan Perbankan Syariah Nyimas Rohmah mengatakan dengan capaian ini maka industri perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan double digit baik aset pembiayaan dan dana pihak ketiga.
5. BTPN Syariah (BTPS) Tetapkan Dividen Rp712 Miliar, Rp92,5 per Lembar
PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) menetapkan rasio pembayaran dividen sebesar 40 persen dari total laba bersih perseroan tahun buku 2022 atau sebesar Rp712,5 miliar.
Keputusan tersebut ditetapkan dalam agenda rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada hari ini, Rabu (12/4/2023).
Adapun, besaran dividen per saham (DPS) sebesar Rp92,5 per lembar. Angka tersebut meningkat sekitar 33 persen dibandingkan dengan besaran DPS pada tahun sebelumnya yakni sebesar Rp61,75.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel