Perluas Area Operasi, Blue Bird (BIRD) Berencana Tambah 500 Unit Taksi Listrik

Bisnis.com,14 Apr 2023, 11:11 WIB
Penulis: Rizqi Rajendra
Pengemudi mengoperasikan taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten taksi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) berencana menambah sekitar 200-500 unit mobil listrik pada tahun ini sebagai upaya memperluas area operasi mobil listrik perseroan ke berbagai kota lainnya di Indonesia.

Wakil Direktur Blue Bird Adrianto Djokosoetono mengatakan, perseroan kini tengah melakukan uji coba operasi di Semarang, Jawa tengah dan akan menysul di kota-kota lain.

"Kenapa kami mau nambah armada listrik? Karena area operasinya juga akan kami tambah. Kemarin hanya di Jakarta, sekarang sudah beroperasi di Bali dan kami mulai prototyping jalan di Semarang juga, kemungkinan kami juga akan memasuki beberapa kota lain," ujarnya kepada Bisnis di The Acre, Jakarta Pusat, Kamis, (13/4/2023).

Sebagai informasi, perseroan telah mengalokasikan sekitar 10 persen dari total belanja modal (capital expenditure/capex) yang sebesar Rp2 triliun pada 2023.

Sejauh ini, Blue Bird memiliki 125 unit mobil listrik, yang terdiri dari BYD sebanyak 75 unit, Hyundai Ioniq 5 sebanyak 50 unit. Selain itu, perseroan memiliki lima unit mobil listrik Tesla untuk kendaraan operasional direksi.

Adapun rencana penambahan armada listrik hingga 500 unit tahun ini tidak semuanya digunakan untuk taksi, karena akan dikombinasikan dengan lini bisnis BIRD lainnya yakni sewa kendaraan.

"Dari 200-500 unit mobil listrik tersebut juga kami akan combine antara taksi dengan rental car. Jadi Hyundai Ioniq 5 itu tidak kami pakai buat taksi, tapi buat mobil sewa. Demand corporate maupun retail juga ada," tambahnya.

Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono menambahkan, perusahaan juga berencana untuk membeli sekitar 6.000 unit kendaraan untuk peremajaan dan menambah armada kendaraan konvensional.

Menurut Sigit, selama kondisi pandemi dua tahun terakhir, perseroan hampir tidak membeli kendaraan unit baru untuk peremajaan, sehingga tahun ini harus ada peremajaan unit kembali.

"Setiap tahun sebenarnya kami harus bisa meremajakan ribuan unit. Jadi paling tidak dari 6.000 unit, ada 2.000-3000 unit yang akan diremajakan secara fleksibel. Seberapa cepat atau lambat peremajaan tergantung resesi ataupun demand yang naik atau tidak," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini