Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah berhasil menguat terhadap dolar AS, bahkan menembus ke level di bawah Rp14.700 pada awal perdagangan hari ini, Jumat (14/4/2023).
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.05 WIB, mata uang rupiah dibuka menguat 0,47 persen atau 69,5 poin ke level Rp14.676 per dolar AS. Indeks dolar AS terkoreksi 0,11 persen ke level 100,902.
Rupiah terus menunjukkan keperkasaannya dengan menguat 0,64 persen atau 95 poin ke level Rp14.650 per dolar AS pada 09.20 WIB. Sementara itu, sejumlah mata uang Asia lainnya juga terpantau mayoritas menguat.
Pada awal perdagangan, ringgit Malaysia menguat 0,32 persen, yuan China menguat 0,30 persen, rupee India menguat 0,28 persen, dan peso Filipina menguat 0,37 persen.
Beberapa mata uang Asia yang terpantau menguat lainnya adalah yen Jepang menguat 0,14 persen, dolar Taiwan menguat 0,18 persen, dan Won Korea menguat 0,92 persen.
Sementara itu, mata uang dolar Hongkong bergerak stagnan. Selain itu, ada juga baht Thailand yang melemah 0,05 persen, dan dolar Singapura melemah 0,16 persen terhadap dolar AS.
Senior Economist Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan penguatan rupiah didorong oleh ekspektasi akan segera berakhirnya siklus pengetatan moneter di AS. "Hal ini didukung juga oleh perkembangan data inflasi AS yang lebih rendah dari ekspektasi," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (13/4/2023).
Inflasi AS kembali melambat pada Maret menjadi 5 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Februari di level 6 persen yoy dengan konsensus memperkirakan di level 5,2 persen yoy. Akan tetapi, inflasi inti Amerika Serikat naik sesuai ekspektasi pasar menjadi 5,6 persen yoy, dari Februari 5,5 persen dan konsensus 5,6 persen yoy.
Mempertimbangkan hal ini, 70 persen investor memprediksi The Fed masih akan menaikkan suku bunga pada bulan Mei sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen.
Rully mengatakan prospek rupiah dalam jangka panjang kemungkinan masih akan tetap stabil di bawah Rp15.000 pada akhir tahun ini, setelah The Fed mengakhiri rangkaian kenaikan suku bunga sejak Maret 2022 lalu.
Selain itu, dia mengatakan sejumlah sektor yang akan diuntungkan dari penguatan rupiah adalah sektor yang memiliki proporsi impor yang tinggi atau kebutuhan valas yang tinggi dalam kegiatan operasionalnya.
Lalu, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Jumat (14/4/2023)?
Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.38 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp14.635 dan harga jual sebesar Rp14.655 berdasarkan e-rate.
Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.24 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp14.550 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp14.850 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 14.550 14.850
E Rate 14.635 14.655
Bank Notes 14.550 14.850
Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.37 WIB masing-masing sebesar Rp14.645 dan Rp14.665 untuk e-rate.
Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp14.590 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp14.790 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 14.590 14.790
E Rate 14.645 14.665
Kurs Jual Beli Dolar AS di Bank Mandiri
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pada pukul 08.47 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp14.700 dan harga jual sebesar Rp14.720 berdasarkan e-rate.
Lalu, Bank Mandiri menetapkan bank notes dengan harga beli sebesar Rp14.550 per dolar AS, sedangkan harga jual sebesar Rp14.900 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 14.550 14.900
E Rate 14.700 14.720
Bank Notes 14.550 14.900
Kurs Jual Beli Dolar AS di BNI
Adapun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk e-rate pada pukul 09.35 WIB masing-masing sebesar Rp14.638 dan Rp14.658
Untuk bank notes BNI pada 09.35 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp14.480 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp14.830 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 14.480 14.830
E Rate 14.638 14.658
Bank Notes 14.480 14.830
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel