Konsumsi BBM Lebaran 2023 Meningkat, BPH Migas: Stok Terkendali

Bisnis.com,16 Apr 2023, 19:47 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU yang ada di Jakarta, Senin (31/9). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memproyeksikan adanya peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan nonsubsidi yang signifikan pada periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. 

Berdasarkan hitung-hitungan BPH Migas bersama dengan Kementerian ESDM, pertumbuhan konsumsi BBM subsidi itu berada di rentang 5 persen hingga 10 persen jika dibandingkan dengan periode Ramadan dan Idulftri tahun lalu. 

“Pertalite naik di atas 10 persen dibandingkan periode yang sama, Solar naik di atas 5 persen,” kata Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman saat dihubungi, Minggu (16/4/2023). 

Kendati demikian, Saleh mengatakan, PT Pertamina (Persero) telah mengantisipasi potensi peningkatan konsumsi bahan bakar itu lewat penambahan stok tersimpan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik mereka. 

“Pertalite atau gasoline itu naik karena orang pada mudik, tapi yang penting untuk disampaikan di TBBM itu semua dalam kondisi aman rata-rata coverage days di atas 15 hari,” kata Saleh. 

Di sisi lain, dia mengatakan, lembanganya belum memperoleh laporan terbaru ihwal posisi kelebihan konsumsi atau overkuota dari Pertamina menjelang Lebaran tahun ini. Dia menuturkan, laporan itu baru disampaikan pada akhir bulan ini.

Menurut dia, overkuota relatif kecil terjadi di sejumlah SPBU yang mestinya dapat dikendalikan oleh sistem monitor Pertamina saat ini. 

“Umumnya kalau awal-awal 3 bulan ini di beberapa SPBU yang overkuota itu pun Pertamina langsung lakukan penyesuaian so far so good,” kata dia. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menjelaskan pola konsumsi BBM pada tahun ini akan mengalami perbedaan jika dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu. Pasalnya, pada tahun ini jumlah hari libur yang ditetapkan pemerintah jauh lebih panjang sehingga puncak konsumsi BBM diprediksi berlangsung lebih lama. 

“Tahun ini sedikit lebih turun permintaan puncaknya, tapi peningkat permintaan lebih lama, sehingga diperlukan ketahanan cukup lama untuk menyuplai saat puncak,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini